Resensi Buku: Bliss (The Bliss Bakery Trilogy #1)


Penulis: Kathryn Littlewood
Penerjemah: Nadia Mirzha
Penerbit: Mizan Fantasi
Tahun Terbit: Oktober 2013
Halaman: 308


Rosemary Bliss hanya seorang gadis biasa-biasa saja di Calamity Falls. Dia tidak terlalu cantik ataupun pintar, dan sehari-hari dia membantu orangtuanya di toko kue mereka, Bliss Bakery. Rose memiliki seorang kakak yang tampan bernama Ty, serta adik laki-laki lucu bernama Sage, dan adik perempuan menggemaskan bernama Leigh.

Rose memang biasa-biasa saja, tapi dia ingin menjadi seorang pembuat kue dan roti yang hebat suatu hari nanti. Sampai suatu hari, dia melihat ibunya membuat kue dengan halilintar kecil berputar-putar di adonan. Saat itulah Rose yakin, keluarga Bliss bukan pembuat kue biasa

Selama ini, ibunya, Purdy Bliss, menyimpan buku resep rahasia, Bliss Cookery Booke. Rose yakin, di dalam buku itulah, resep-resep kue mengandung sihir ajaib tersimpan. Namun kedua orangtuanya menyimpan buku itu dengan sangat baik, dan Rose tidak pernah diizinkan untuk melihatnya.

Lalu datanglah kejadian yang tidak disangka-sangka. Pada suatu pagi, Walikota Hammer datang dan meminta ayah dan ibu Rose membuat puluhan cheesecake untuk mengobati flu yang menjangkiti kota Humbleton. Mereka harus pergi ke kota itu selama seminggu dan meninggalkan rumah serta anak-anak mereka.

Orang tua Rose mempercayakannya untuk menjaga toko kue Bliss selama mereka tidak ada. Selain itu, Rose juga diserahkan kunci ruangan di mana Bliss Cookery Book tersimpan. Rose harus menjaga buku itu dan memastikan tidak ada seorang pun yang membukanya. 

Tidak lama setelah kedua orangtuanya pergi, datang seorang wanita muda cantik bernama Lily yang mengaku sebagai bibi jauh mereka.

Bibi Lily adalah wanita yang ramah dan menyenangkan. Ty dan Sage sangat menyukainya. Namun Rose tidak. Ia merasa kehadiran Bibi Lily memiliki maksud lain selain membantu mengurus mereka selama orangtuanya tidak ada. Rose curiga Bibi Lily menginginkan Bliss Cookery Booke yang ajaib itu!

Menyenangkan sekali membaca novel Bliss ini! Di mana sihir tersimpan dalam tart, muffin, dan cookies yang kau bagikan kepada orang-orang.

Aku suka cerita ini. Mulai dari kue-kuenya, deskripsi rumah dan toko kue Bliss, keunikan penduduk Calamity Falls, serta komentar para tokoh yang membuatku tertawa. 

Cerita ini semacam cerita petualangan yang menyenangkan. Bagaimana kakak beradik Bliss melewati hari-hari tanpa kedua orangtua mereka dan keinginan yang besar untuk mempraktikkan resep dari Bliss Cookery Booke. Kalau aku jadi salah satu anak Bliss, aku mungkin juga tidak tahan untuk tidak mencoba salah satu resep ajaibnya.

Aku juga suka dengan desain bukunya, di mana pinggir setiap halamannya diberi warna biru berkilau. Font huruf yang berukuran besar juga ikut memudahkan dalam membaca. Dan sepertinya, Mizan menerbitkan buku ini memang untuk dinikmati seperti saat kita menikmati sepotong cheesecake yang lembut. Sangat cocok dibaca ketika sedang sedih, resah, penat, atau sekedar membutuhkan rehat sejenak.

[Review ini diikutsertakan dalam Lucky No. 14 Reading Challenge kategori Cover Lust]

Komentar