Resensi Buku: Dunia Sophie


Penulis: Jostein Gaarder
Penerjemah: Rahmani Astuti
Ilustrastor Isi: Guntur
Penerbit: Mizan Pustaka
Tahun Terbit: Edisi Gold, Cetakan X, Oktober 2013
Halaman: 785


Sophie baru saja pulang sekolah ketika menemukan surat misterius di kotak posnya. Surat itu tidak ada nama pengirim, hanya disebutkan untuk Sophie Amundsend, 3 Clover Close. Isi suratnya pun sangat aneh, hanya pertanyaan ‘Siapakah kamu?’ yang ditulis tangan dengan tanda tanya besar.

Lalu, ada surat lain yang tak kalah aneh. Surat seorang ayah yang mengucapkan selamat ulang tahun  ke 15 untuk anak gadisnya yang bernama Hilde Moller Knag. Tapi kenapa surat itu ditujukan ke alamat Sophie? Sophie merasa bingung sendiri. 

Belum hilang rasa keheranan Sophie, besoknya ia mendapat surat misterius lain, yang menjelaskan apa itu filsafat dalam tulisan yang diketik rapi di atas tumpukan kertas. Bukan itu saja, Sophie juga diberitahu kalai ia akan mengikuti sebuah kursus filsafat dari seseorang yang mengirimkan pelajaran-pelajarannya lewat setumpuk surat. Dengan rasa penasaran yang besar, Sophie bertekad untuk mencari tahu siapa pegirim misterius itu dan di mana ia tinggal.

My Review

Dunia Sophie merupakan salah satu novel Jostein Gaarder yang terkenal dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Novel tebal yang mengangkat tema filsafat ini diterbitkan pertama kali di Norwegia pada tahun 1991 dengan judul Sofies Verden, dan sampai sekarang masih dinikmati para pembaca buku di berbagai penjuru dunia.

Jujur saja, saya sendiri tidak terlalu tertarik dengan filsafat. Saya masih beranggapan kalau filsafat itu rumit, abstrak, dan tidak perlu. Apa sih untungnya memikirkan hal-hal yang malah membuat makin pusing? Itulah yang ada di pikiran saya kalau ditanya tentang filsafat.

Namun, entah kenapa tulisan Gaarder yang satu ini menarik minat saya. Entah karena kemahsyurannya, entah karena filsafatnya, atau malah karena halaman tebalnya yang membuat saya penasaran, buku itu isinya apa aja sih?

Dunia Sophie berisi penjelasan dan sejarah filsafat, mulai dari zaman Yunani Kuno, Abad Pertengahan, Renassains, hingga zaman modern awal tahun 90an. Tidak hanya itu, tokoh-tokoh filsafat dari setiap zaman pun dibahas satu persatu, mulai dari Socrates, Plato, Aristoteles, Locke, Hume, Kant, hingga Freud, Marx, dan Darwin. Dan karena tokoh-tokoh itu tidak hanya bersinggungan dengan filsafat, maka di dalamnya pun terdapat berbagai macam teori, seperti teori evolusi Darwin, teori sosialis Marx, hingga psikoanalisis Freud.

Jadi, jelaslah alasan yang membuat novel Dunia Sophie begitu tebal. 

Di dalam novel, semua penjelasan itu dijelaskan oleh seorang laki-laki bernama Alberto Knox yang mengirimkan surat-surat panjang kepada Sophie. Belakangan, akibat rasa penasaran Sophie yang begitu tinggi, ia pun bertemu dengan laki-laki itu, dan mendapat pelajaran filsafatnya secara langsung melalui obrolan-obrolan panjang dengan Alberto.

Karena usia Sophie masih 15 tahun, tentu saja Alberto menjelaskan semua pelajarannya dengan bahasa yang mudah dan contoh-contoh yang ada di kehidupan sehari-hari. Bagi saya, itulah kelebihan novel ini. Gaarder dapat menerjemahkan sesuatu yang rumit ke dalam bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Dan yang lebih hebat, ada banyak sekali yang dijelaskannya. Ckckck….

Lalu, apa sih maksud Gaarder panjang-panjang menulis novel filsafat dan merangkum hampir seluruh sejarah peradaban manusia yang terwujud dalam Dunia Sophie? Saya mendapat jawabannya di paragraf ini:

“Penyair Jerman Goethe pernah berkata, ‘Orang yang tidak dapat belajar dari masa tiga ribu tahun berarti dia tidak memanfaatkan akal sehatnya.’ Aku tidak ingin kamu berakhir dengan keadaan yang begitu menyedihkan. Aku akan melakukan apa yang dapat kulakukan untuk memperkenalkanmu dengan akar sejarahmu. Itulah satu-satunya cara untuk menjadi manusia. Itulah satu-satunya cara untuk menjadi lebih dari sekedar seekor kera telanjang. Itulah satu-satunya cara agar kita tidak hanya melayang-layang di ruang hampa.”

Bagi saya, Dunia Sophie merupakan jenis buku yang membuat kita ingin membaca lebih banyak buku setelah membacanya. Ada begitu banyak pengetahuan yang dijelaskan dan banyak hal menarik untuk dipelajari lebih lanjut. 

Diterbitkan oleh salah satu penerbit besar di Indonesia, menurut saya terjemahan Dunia Sophie dari Mizan sangat nyaman untuk dibaca. Kondisi fisik bukunya pun bagus, mulai dari ukuran font huruf yang tidak terlalu kecil, warna kertas yang tidak terlalu terang, dan bagian yang paling saya suka, adanya ilustrasi wajah tokoh-tokoh yang dijelaskan oleh Alberto. Bahkan ada ilustrasi wajah Sophie juga.

Dunia Sophie merupakan karya Gaarder yang benar-benar brilian dan mengagumkan. Sebuah buku yang sangat layak dibaca dan dikoleksi. Bagi yang belum membacanya, cobalah beri satu kesempatan dan kamu tidak akan menyesal ^__^

[Review ini diikutsertakan dalam Lucky No. 15 Reading Challenge kategori Chunky Brick]

Komentar