Penulis : Ziggy Z
Penerbit : DAR! Mizan
Tahun
Terbit : Cetakan kedua, November 2013
Bagaimana
rasanya jika tiba-tiba kau bisa melihat hantu-hantu? Setiap hari kau melihat
hantu-hantu bergentayangan di sekolah, di rumah, dan tidak ada yang menyadari
itu semua kecuali dirimu sendiri. Mungkin seperti itulah yang dirasakan Nadine,
seorang gadis 13 tahun yang dapat melihat hantu.
Keanehan
itu bermula setelah kecelakaan yang dialaminya pada usia lima tahun. Saat itu
musim panas, Nadine dan kedua orangtuanya hendak berlibur. Namun di perjalanan,
mobil mereka tertabrak oleh sebuah truk.
Nadine kehilangan penglihatan akibat
kecelakaan tersebut. Namun, itu tidak berlangsung begitu lama. Nadine mendapat
donor mata dari gadis yang baru saja meninggal.
Menggunakan
mata baru bukanlah hal yang menyenangkan bagi Nadine. Setiap hari ia harus
rajin menggunakan obat tetes mata. Belum lagi, sejak mendapat mata baru, Nadine
bisa melihat hantu. Hal ini membuat Nadine selalu ketakutan. Ia pernah
bercerita tentang hantu-hantu itu kepada teman-temannya. Sayangnya, teman-teman
Nadine malah mengganggap ia aneh dan mulai menjauhi Nadine.
Syukurlah,
ayah Nadine mendapat pekerjaan di lain kota, sehingga mereka sekeluarga pindah.
Di tempat baru, Nadine berusaha terlihat normal dan tidak membicarakan perihal
kemampuannya melihat hantu. Di sekolah, ia berteman dengan seorang anak lelaki
aneh bernama Christopher Locket.
Chris
sangat pintar, sangat suka bicara, dan sering menggunakan kutipan ketika mereka
mengobrol. Namun ada hal lain yang membuat Nadine akrab dengan Chris. Ia juga
bisa melihat hantu!
My Review
Ini pertama kalinya saya membaca lini Fantasteen dari Dar!Mizan. Jujur saja,
awalnya saya tidak terlalu tertarik dengan buku-buku seri Fantasteen. Kenapa?
- Bukunya terlalu tipis, dan saya sempat underestimated dengan para penulisnya yang kebanyakan masih berusia SMP dan SMA.
- Kebanyakan buku Fantateen bertema horror. Sesuatu yang amat sangat nggak saya banget.
Waktu
itu saya pikir, mungkin kalau usia saya masih remaja, pasti tertarik baca
Fantasteen juga. Tapi, karena adik saya suka sekali beli buku-buku tersebut,
dan buku itu sering terlihat di mata saya, akhirnya pertahanan saya bobol juga.
Saya pun membaca salah satu buku Fantasteen, dan yang saya ambil adalah Lucid
Dream.
Sejak
pertama baca, saya langsung terpikat dengan kalimat yang dirangkai penulisnya. Cerita
disajikan dengan cepat tanpa bertele-tele. Namun tetap memberikan detil yang
diperlukan dalam sebuah cerita. Dan yang paling saya sukai adalah, ada banyak
hal menarik yang diberikan penulis selain kisah tentang gadis yang bisa melihat
hantu.
Saya
selalu suka dengan kisah-kisah yang memberi ‘sesuatu’ yang baru dalam
tulisannya. Entah itu pengetahuan atau apapun. Lucid Dream adalah salah satu
kisah yang seperti itu. Terutama ketika tokoh Chris muncul.
Dia dengan
kegemarannya menggunakan kutipan dan kata-kata asing untuk mendeskripsikan
sesuatu benar-benar memikat hati. Saya baru tahu, selain kata serendipity,
ada zemblanity untuk menggambarkan suatu kebetulan yang tidak
menyenangkan.
Inti
kisah dari Lucid Dream ini adalah tentang Nadine dan Chris yang membongkar
rahasia bagaimana mereka bisa melihat hantu. Kenapa mereka saja yang bisa
melihat hantu? Apakah hantu-hantu itu selamanya ada di sana atau mereka bisa
mengusir hantu-hantu itu pergi?
Twist-nya
cukup oke. Saya benar-benar tidak menyangka kalau akhirnya seperti itu. Saya salut
dengan penulisnya, Ziggy, yang masih muda namun mampu membuat cerita sekeren
itu. Karena Lucid Dream, saya tidak lagi memandang rendah seri Fantasteen. Walaupun,
untuk membaca seri Fantasteen berikutnya, saya masih mempertimbangkan lagi. Seperti
yang saya bilang, saya nggak suka cerita horror, hehehe…
[Review ini diikutsertakan dalam Lucky No. 15 Reading Challenge kategori Something Borrowed]
[Review ini diikutsertakan dalam Lucky No. 15 Reading Challenge kategori Something Borrowed]
mbk kalau boleh saya mau minta saran novel fantasi untuk dibaca....:)
BalasHapusnovel fantasi yang bagus ya, kalau yg pernah saya baca selain The 13 Trilogy, saya juga suka The Emerald Atlas. mungkin bisa juga cek label fantasy di blog ini :)
Hapuskak, saya mau nanya nih, buku yang kakak beli kertasnya warna apa ya? warna putih seperti kertas HVS atau kecoklatan? saya nanya ini soalnya kemarin saya beli buku ini dan kertasnya warna putih seperti kertas HVS, bukan kecoklatan seperti novel pada umumnya. takutnya saya malah beli yang kw. sebelumnya terimakasih kak :)
BalasHapusKertasnya warna putih, kok. memang ada berbagai macam kertas yang dipakai untuk novel. salah satunya kertas putih.
HapusSelamat membaca ya :)
Kak mau tanya, penokohan di novel lucid dream, bisa di jelaskan gk kak
BalasHapuskak mau tanya,amanah dari novel lucid dream apa ya?
BalasHapus