Penulis : Johanna Spyri
Penerjemah : Mutia Dharma
Penerbit : Atria
Tahun terbit : 2009
Halaman : 396
Heidi adalah seorang
gadis kecil yang malang. Kedua orangtuanya meninggal saat ia berumur satu
tahun, lalu ia diasuh oleh bibinya selama empat tahun. Saat berumur lima tahun,
bibinya Dete, mendapat pekerjaan di Frankfurt. Karena tidak mungkin membawa
Heidi ke sana, Dete membawa Heidi ke pegunungan untuk tinggal bersama Paman
Alm.
Banyak orang yang
menentang rencana tersebut, karena menilai Paman Alm bukan orang yang baik.
Paman Alm adalah kakek Heidi. Namun, ia tidak suka hidup berbaur dengan
masyarakat, dan memilih tinggal sendiri di pegunungan bersama
kambing-kambingnya. Banyak yang mengatakan Paman Alm marah pada Tuhan karena ia
tidak pernah sekalipun menginjakkan kakinya ke gereja. Tapi Dete tidak punya
cara lain, selain menitipkan Heidi pada Paman Alm.
Siapa sangka, ternyata
Heidi hidup bahagia bersama Paman Alm, yang dipanggilnya Kakek. Ia juga
berteman dengan anak laki-laki penggembala bernama Peter. Setiap hari, mereka
berdua menggembala kambing ke pegunungan sambil menikmati keindahan bunga-bunga
dan hembusan angin.
Heidi merasa begitu
senang hingga tak pernah membayangkan kehidupan lain selain kehidupan di
pegunungan bersama Kakek, Peter, dan kambing-kambing kesayangannya. Sampai Dete
datang lagi, dan mengajak Heidi pindah ke Frankfurt. Awalnya Heidi tidak mau
meninggalkan pegunungan dan Kakek. Namun Dete memaksa hingga Heidi tak bisa
menolak.
Di Frankfurt, Heidi
tinggal di sebuah rumah besar milik Tuan Seseman. Ia bertugas menemani anak
Tuan Seseman, Clara, yang sendiri dan sakit-sakitan. Meskipun sedih, Heidi
berusaha menjalani kehidupannya dengan baik di Frankfurt besama Clara dan
penghuni lain di rumah Tuan Seseman. Seringkali, Heidi merasa rindu pada
pegunungan, pada kakek, Peter dan kambing-kambingnya. Juga pada bebungaan,
pohon-pohon, matahari dan bintang-bintang yang dulu bisa ia pandangi sesuka
hati.
Well, seperti yang
ditulis di bagian prolog novel ini, Heidi merupakan kisah yang indah. Sangat
indah menurutku. Ceritanya memang terlihat sederhana. Tentang kehidupan gadis
kecil yang periang dan baik hati bernama Heidi. Namun kebaikan hati, kepolosan,
keriangan yang dia miliki, membuat hidup yang ia jalani terlihat sangat indah,
bahkan meskipun ia juga mengalami saat-saat sulit atau sedih.
Selain kekuatan tokoh Heidi,
deskripsi tentang keindahan alam pegunungan juga sangat detil digmbarkan oleh
sang penulis. Warna bunga-bunga, pohon-pohon, lembah, dan segala macamnya yang
membuat aku iri pada Heidi, dan berkhayal, seandainya aku juga bisa tinggal di
pegunungan seperti Heidi.
Banyak nilai moral yang
disampaikan dalam novel ini. Juga tentang keyakinan pada Tuhan yang akan selalu
memberikan yang terbaik untuk kita. Beberapa bagian, juga sempat membuatku
berlinang air mata karena terharu. Memang benar-benar kisah indah yang
menyentuh.
[Review ini diikutsertakan dalam Lucky No.14 Reading Challenge kateogori Bargain All The Way]
Komentar
Posting Komentar