Resensi Buku: The Scarecrow and His Servant (Si Boneka Jerami dan Pelayannya)



Penulis             : Philip Pullman
Penerjemah      : Dibyareswari U.P.
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit    : Desember 2009
Halaman          : 200


Pada suatu hari, Mr Pandolfo tua membuat sebuah boneka jerami untuk menakut-nakuti burung yang datang ke sawahnya. Sayangnya, boneka jerami itu sering dicuri petani-petani lain. Si boneka jerami pindah dari satu sawah ke sawah yang lain, hingga pada suatu malam, terjadi badai. Badai itu membawa kilat yang menyambar si boneka jerami dan menjadikannya hidup.

Ketika pagi, si boneka jerami melihat sekeliling dan menemukan seorang anak laki-laki. Anak itu bernama Jack, semalam ia berlindung ketakutan dari gemuruh badai. Si boneka jerami meminta tolong pada Jack untuk memasangkan satu kaki lagi untuknya, karena saat itu ia hanya punya satu kaki. Jack yang kebingungan, menurut saja pada si boneka dan memasangkan kaki baru untuknya. Si boneka jerami pun bisa bergerak dengan leluasa.

Melihat kepatuhan Jack, si boneka jerami menawari Jack untuk menjadi pelayan pribadinya. Tugasnya menemani dan melayani kebutuhan si boneka jerami selama mereka bertualang nanti. Jack setuju karena ia sebatang kara dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Maka sejak itu, Jack resmi menjadi pelayan boneka jerami dan memanggilnya Tuan Boneka Jerami.

Tuan Boneka Jerami ingin pergi menuju Spring Valley. Ia memiliki keyakinan hati, bahwa Spring Valley adalah tanah miliknya yang subur dan indah. Jika ia berhasil sampai di sana, ia dan Jack akan hidup makmur dan nyaman. Namun, perjalanan menuju Spring Valley ternyata jauh dan penuh rintangan. Mereka berdua harus menghadapi berbagai petualangan untuk sampai di tanah impian.


The Scarecrow and his Servant

Cerita yang menarik untuk anak-anak, di mana si Boneka Jerami terkadang memiliki tingkah dan pemikiran ajaib, yang seringkali menyulitkan kondisinya dan Jack. Di sisi lain, meskipun hanya seorang anak kecil, Jack mampu mengimbangi si Boneka Jerami dan menyelamatkannya dari berbagai kesulitan.

Di cerita ini, Pullman tidak hanya berkisah tentang petualangan si Boneka Jerami dan Jack, tapi juga menyelipkan kritik sosial tentang keberadaan keluarga pengusaha (bernama Buffaloni) yang ingin merebut tanah Spring Valley untuk menjadi lahan tempat berdirinya pabrik-pabrik beracun dan menyingkirkan para petani yang tinggal di sana. 

Yang unik adalah bagaimana orang-orang yang menjumpai Si Boneka Jerami dan Jack bersikap. Ada yang bersikap normal, layaknya manusia yang ketakutan melihat boneka jerami dapat hidup dan berjalan, ada juga yang menganggap si boneka jerami adalah monster dan pembawa masalah, tapi ada juga yang mengistimewakan si boneka jerami.

Dengan terjemahan yang nyaman dibaca dan ilustrasi yang menarik, plus ide cerita yang brilian, sebenarnya buku ini sangat menarik untuk dibaca. Hanya saja, ukuran hurufnya terlalu kecil dan rapat jika buku ini memang dimaksudkan untuk anak-anak.

[Review ini diikutsertakan dalam Lucky No. 15 Reading Challenge kategori Randomly Picked]

Komentar