Penulis: W.S.
Rendra
Penyunting: Edi
Haryono
Penerbit:
Bentang Pustaka
Tahun Terbit:
September 2015
Halaman: 100
ISBN:
978-602-291-114-2
Inilah pertama
kali saya membaca kumpulan puisi dari sastrawan yang dijuluki si “Burung
Merak”. Di dalam catatan editornya, disampaikan bahwa puisi-puisi dalam buku
ini belum pernah diikutkan dalam kumpulan-kumpulan puisi sebelumnya.
Puisi-Puisi
Cinta dibagi ke dalam tiga bagian. Puber Pertama, yaitu puisi-puisi yang
ditulis Rendra pada masa kuliahnya di UGM. Puber Kedua, yaitu puisi-puisi yang
ditulis Rendra selepas ia kuliah di New York. Terakhir, Puber Ketiga, yaitu
puisi-puisi yang ditulis Rendra dalam masa reformasi 1998.
Saat membaca
puisi-puisinya di Puber Pertama, saya langsung meleleh. Manis dan romantis
sekali. Puisinya kebanyakan singkat, ditulis dengan bahasa yang sederhana,
tetapi sangat menunjukkan perasaan orang yang sedang dilanda cinta.
Kekasih
Kekasihku
seperti burung murai
Suaranya
merdu.
Matanya kaca
Hatinya biru
Kekasihku
seperti burung murai
Bersarang
indah di dalam hati.
Sementara itu,
puisi-puisi di Puber Kedua dan Puber Ketiga cukup berbeda jauh dengan puisi di
Puber Pertama. Jika di Puber Pertama lebih menekankan pada muda-mudi yang
dilanda cinta, maka di Puber Kedua dan Ketiga pada hal yang lebih kompleks
lagi, yakni kehidupan.
Meskipun saya
tidak terlalu memahami semua puisi-puisi Rendra, saya cukup menikmati buku ini.
Saya menjadi lebih mengenal salah satu sosok sastrawan Indonesia karena di
dalamnya diulas profil Rendra dengan cukup lengkap. Termasuk cerita tentang
beliau yang berpindah agama (meskipun hanya diangkat sekilas). Saya juga
menjadi tertarik untuk membaca karya-karya Rendra yang lainnya.
Komentar
Posting Komentar