Zona
Aman Gorazde (Perang di Bosnia Timur 1992-1995)
Penulis : Joe Sacco
Penerjemah : Desti J. Basuki dan Ary Nilandari
Penerbit : Dar! Mizan
Tahun
Terbit : 2010
Pada
tahun 1992, terdapat perang di benua Eropa, antara Bosnia dan Serbia. Dua
negara yang tadinya sama-sama di bawah kekuasaan Yugoslavia. Aku sendiri, hanya
sedikit mengetahui tentang Perang Bosnia-Serbia dari majalah-majalah yang
kubaca tidak lama setelah perang itu selesai. Sekitar tahun 1997-1998, saat aku
sudah bisa membaca (usiaku saat itu baru 5 tahunan). Namun, dari bacaan yang
sekilas itu, Perang Bosnia-Serbia menjadi catatan sendiri dalam ingatanku, dan
saat kuliah aku tertarik untuk mengetahuinya lebih dalam.
Buku
Zona Aman Gorazde adalah buku pertama tentang Bosnia yang kubaca sampai
selesai. Sebelumnya, aku sempat membaca buku Bosnia, A Short History oleh Noel Malcolm, yang kata Joe Sacco,
salah satu karya agung ilmu pengetahuan, yang sayangnya belum selesai kubaca.
Aku
pertama kali melihat buku ini di book fair Senayan. Waktu melihat judulnya, aku
langsung tertarik. Ditambah, lihat bentuk bukunya yang panjang. Dalam hati, wah pasti hurufnya besar-besar nih.
Nggak seperti buku sejarah lain yang biasanya hurufnya kecil dan rapat. Apalagi
pas lihat harganya. Cuma tujuh ribu! Saking nggak percaya, aku sampai nanya ke
pegawai di stand Mizan, untuk memastikan aku nggak salah baca angka. Karena,
biasanya buku-buku yang dijual di bawah 10 ribu adalah buku tipis yang berisi
tips-tips atau buku bergambar anak-anak.
Sayangnya
aku nggak memperhatikan tanda kecil di pojok kanan atas, yang bertuliskan
Graphic Novel alias novel bergambar, alias komik. Waktu buka bukunya, sempet
agak kecewa juga sih. Soalnya aku nggak terlalu suka dengan bacaan berbentuk
komik. Kurang seru aja gitu.
Tapi
setelah dipikir-pikir, mungkin ini saatnya aku mencoba bacaan dengan model
lain. Bukan hanya baris-baris kalimat seperti biasa. Dan ternyata, bukunya
nggak mengecewakan kok.
Buku
Zona Aman Gorazde menceritakan kisah penulisnya, Joe Sacco, seorang jurnalis
dan kartunis, yang mengunjungi daerah Gorazde pada akhir 1995 dan awal 1996.
Bukunya sendiri dibagi menjadi beberapa bagian. Ada yang berdasarkan kejadian
atau tokoh yang sengaja diangkat oleh Joe Sacco.
Oya,
sebelumnya, Gorazde itu adalah salah satu daerah di Bosnia Timur, yang
ditetapkan menjadi zona aman. Sebelum perang pecah, penduduk Gorazde terbagi
menjadi dua mayoritas besar, yaitu Muslim Bosnia dan Kristen Serbia, dan mereka
hidup berdampingan dengan aman.
Pada
malam-malam sebelum serangan Serbia di Bosnia, termasuk juga di Gorazde,
penduduk Serbia sudah banyak yang meninggalkan Gorazde dengan bus-bus. Yang
tersisa hanya penduduk muslim Bosnia yang tidak lama kemudian dibantai oleh
tentara Serbia.
Perang
Bosnia-Serbia sendiri, berdasarkan apa yang aku tangkap dari buku ini, berawal
dari ketakutan Serbia kalau Muslim Bosnia akan menyingkirkan mereka dan
membangun negara Islam di tanah Bosnia. Mereka tidak lagi percaya kalau kedua
jenis penduduk itu bisa hidup berdampingan dengan aman seperti dulu. Karena
itulah, Serbia merasa harus memusnahkan muslim Bosnia.
Di
dalam buku ini, Joe Sacco tidak hanya menceritakan pengalamannya selama berada
di Gorazde. Tapi juga menuturkan cerita-cerita dari penduduk setempat yang
selamat dari serangan Serbia. Seperti kisah Edin, penerjemah para jurnalis di
Gorazde yang juga merangkap sebagai guru matematika, Dokter Alija Begovic dan
Nurse Sadija Demir di Rumah Sakit Gorazde, gadis-gadis muda yang bertahan di
Gorazde, serta para lelaki yang selamat dari pembantaian Serbia.
Kekejaman
perang diceritakan dengan gamblang oleh Joe Sacco di buku ini. Yang membuat aku
bener-bener bergidik ngeri dan merasa bersyukur. Bersyukur karena perang itu
telah selesai, beryukur karena aku tidak berada di sana, dan bersyukur karena
komiknya hitam-putih. Kalau saja komik itu berwarna, mungkin aku tidak akan
selesai membacanya.
Mungkin,
dari segi pengetahuan sejarah dan politik tentang Bosnia-Serbia, khususnya pada
era 90an, buku Zona Aman Gorazde tidak terlalu lengkap. Karena hanya dituliskan
sedikit-sedikit saja. Tapi kalau untuk mengetahui sisi kemanusiaan, termasuk
perasaan dan harapan rakyat Bosnia, terutama penduduk Gorazde, pada saat perang
dan sesaat setelah perdamaian diumumkan, buku ini bisa menjadi referensi yang
bagus.
Well,
mungkin review ini agak berbeda dengan review-review bukuku yang lain. Karena
aku memang bingung bagaimana menulisnya selain dengan cara seperti ini.
[Review
ini diikutsertakan dalam Lucky No.14 Reading Challenge kategori Bargain All The
Way]
Komentar
Posting Komentar