Resensi Buku: The Enchanted Castle

Penulis            : Edith Nesbit

Penerjemah    : Alva Indriani dan Teguh Hari
Penerbit           : Atria
Tahun Terbit    : November 2011
Halaman         : 377


Jerry, Jimmy, dan Kathleen sedang berjalan untuk piknik ketika menemukan sebuah terowongan rahasia yang mengantarkan mereka ke sebuah kastil aneh. Kastil itu tampak begitu sunyi, seolah tak ada seorang pun  tinggal di sana. Ternyata mereka menemukan seseorang!

Ia adalah seorang putri yang dikutuk tertidur selama ratusan tahun di dalam kastilnya sendiri, dan menunggu ciuman pangeran untuk membangunkannya. Awalnya, sebagai yang paling tua, Jerry-lah yang mendapat tugas mencium sang putri. Namun, dia agak ragu, sehingga adiknya, Jimmy, yang membangunkan sang putri.

Setelah bangun, sang putri mengajak mereka bertiga masuk ke kastilnya. Menjamu mereka dengan potongan roti keras dan menunjukkan ruangan tempat segala perhiasan tersimpan. Putri itu menunjukkan sebuah cincin ajaib yang bisa membuat pemakainya menjadi kasat mata.

Awalnya, ketiga kakak beradik itu tak percaya. Tapi setelah mereka sadar kalau sang putri benar-benar menjadi kasat mata, dan yang tersisa hanyalah suaranya, mereka baru percaya kalau cincin itu memang ajaib. 

Sebenarnya, mereka juga harus percaya hal lainnya, seperti ternyata putri itu bukan putri sungguhan yang tidur selama seratus tahun, melainkan hanya keponakan pengurus kastil yang sedang bermain-main. Juga kenyataan kalau cincin itu bisa mengabulkan apa saja yang pemakainya ucapkan.

Keadaan yang terjadi selanjutnya tidak begitu menyenangkan bagi mereka berempat. Bahkan jika ada orang yang berpikir kalau memiliki benda yang dapat mengabulkan  permintaan itu menyenangkan, mereka malah mendapatkan kesulitan-kesulitan yang memusingkan. Belum lagi, menghadapi sikap orang dewasa yang tidak akan memercayai cerita mereka. Oh, padahal sesungguhnya keajaiban memang ada dan terjadi!

My Review

Dongeng yang menyenangkan dari Edith Nesbit. Jika cerita Anak-Anak Kereta Api menguras emosi pembaca, maka Enchanted Castle bisa dikatakan membangkitkan imajinasi pembaca tentang petualangan anak-anak dan kejaiban yang terjadi di dalamnya. Di mana segala yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Dua karakter yang menurutku sangat berkesan di sini adalah Jerry dan Jimmy. Jerry, sebagai anak sulung, selalu berusaha berpikir jernih dan pandai berdiplomasi, terutama kepada orang dewasa, sehingga memudahkan mereka menjalani petualangan. Sedangkan Jimmy, yang kedua, adalah anak yang suka semaunya dan kadang-kadang menyebalkan. Keduanya mengingatkanku akan tokoh Peter dan Edmund di dongeng Narnia. Sedangkan si bungsu Cathy, yang baik, penurut, namun penakut, mengingatkanku akan tokoh Anne di serial Lima Sekawan.

Entahlah, mungkin para penulis Inggris itu, meskipun berbeda generasi, sepertinya mempunyai mindset yang sama tentang 4 orang anak yang mengalami petualangan. Dan semua cerita-cerita mereka, sangat menyenangkan dan bagus untuk dibaca. :D

[Review ini diikutsertakan dalam Lucky No.14 Reading Challenge kategori Visit the Country. Yeay, I always wanna go to UK and visit their castles!]


 

Komentar

  1. ahhh buku ini masih di timbunan, jadi pengen baca. aku suka banget anak2 kereta api. mudah2an suka yang ini juga. castle nya emang bikin mupeng ya :)

    BalasHapus

Posting Komentar