Resensi Buku: Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta



Penulis             : Tasaro GK
Penerbit           : Qanita
Tahun Terbit    : Mei 2013
Halaman          : 264


Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta adalah sebuah kumpulan cerita. Ada Sembilan cerita tepatnya. Mengangkat tema kehidupan sehari-hari, kalau buku ini permen, maka rasanya seperti nano-nano. Manis asam asin (ramai rasanya!) :P

Ada cerita yang bikin aku merinding seperti di kisah Roman Psikopat. Ada yang bikin aku termehek-mehek seperti di cerita berjudul sama dengan judul bukunya. Ada cerita yang bikin aku ketawa tapi juga kesindir di Bukan Malaikat Rehab dan Tuhan Nggak Pernah Iseng. Ada juga cerita yang bahasanya terlalu tinggi dan aku nggak terlalu ngerti seperti di kisah Galeri. Dan ditutup dengan kisah terakhir yang bikin terenyuh, Kagem Ibuk.

Sebagai salah seorang yang menyukai karya Tasaro, aku merasa ada yang sedikit berbeda dengan beberapa tulisannya di buku ini. Seingatku, di novel-novelnya yang pernah aku baca, tulisannya puitis tapi mudah dimengerti. Namun, di buku ini, ada beberapa cerita yang terlalu puitis sampai-sampai aku nggak paham. Bukan berarti itu jelek. Aku malah merasa, itu adalah tantangan untuk pembaca seperti aku, yang sudah terlena dengan kalimat yang ringan-ringan.

Yang menarik dari buku ini adalah warna di setiap halamannya dan lukisan di setiap babnya. Setiap cerita, memiliki pinggiran warna yang berbeda, juga memiliki lukisan yang berbeda. Seolah ingin memantapkan kesan yang ingin ditimbulkan dari setiap ceritanya. Tapi berhubung aku nggak terlalu mengerti tentang lukisan, jadi ya, biasa saja, hehehe. Lagipula aku sudah terlalu tersihir dengan kata-kata Tasaro kok, huehehe…

Bagiku, buku ini istimewa. Walau membacanya hanya sekali duduk, tapi membuatku termenung-menung beberapa lama dan memikirkan banyak hal. Khususnya berkaitan dengan cerita yang benar-benar ‘menyentil’ diriku. Dan menurutku, buku yang bagus memang seharusnya begitu. Tidak hanya menyenangkan saat dibaca, tapi membuat kita berpikir setelahnya.

Tapi ada lagi yang membuat buku ini istimewa. Buku Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta adalah hadiah ulangtahunku yang ke 21 dari sahabatku, Aziyah Hazrina, September 2013 lalu. Bukan bermaksud menunda-nunda membacanya, hanya saja waktu kuliah, aku memprioritaskan buku perpus untuk lebih dulu dibaca, hehehe. Thanks for the gift Zi!

[Review ini diikutsertakan dalam Lucky No.14 Reading Challenge kategori Freebies Time]



Komentar

Posting Komentar