Penulis : Tasaro GK
Penerbit : Qanita
Tahun
Terbit : Mei 2013
Tetap
Saja Kusebut (Dia) Cinta adalah sebuah kumpulan cerita. Ada Sembilan cerita
tepatnya. Mengangkat tema kehidupan sehari-hari, kalau buku ini permen, maka
rasanya seperti nano-nano. Manis asam asin (ramai rasanya!) :P
Ada
cerita yang bikin aku merinding seperti di kisah Roman Psikopat. Ada yang bikin
aku termehek-mehek seperti di cerita berjudul sama dengan judul bukunya. Ada
cerita yang bikin aku ketawa tapi juga kesindir di Bukan Malaikat Rehab dan
Tuhan Nggak Pernah Iseng. Ada juga cerita yang bahasanya terlalu tinggi dan aku
nggak terlalu ngerti seperti di kisah Galeri. Dan ditutup dengan kisah terakhir
yang bikin terenyuh, Kagem Ibuk.
Sebagai
salah seorang yang menyukai karya Tasaro, aku merasa ada yang sedikit berbeda
dengan beberapa tulisannya di buku ini. Seingatku, di novel-novelnya yang
pernah aku baca, tulisannya puitis tapi mudah dimengerti. Namun, di buku ini,
ada beberapa cerita yang terlalu puitis sampai-sampai aku nggak paham. Bukan
berarti itu jelek. Aku malah merasa, itu adalah tantangan untuk pembaca seperti
aku, yang sudah terlena dengan kalimat yang ringan-ringan.
Yang
menarik dari buku ini adalah warna di setiap halamannya dan lukisan di setiap
babnya. Setiap cerita, memiliki pinggiran warna yang berbeda, juga memiliki
lukisan yang berbeda. Seolah ingin memantapkan kesan yang ingin ditimbulkan
dari setiap ceritanya. Tapi berhubung aku nggak terlalu mengerti tentang
lukisan, jadi ya, biasa saja, hehehe. Lagipula aku sudah terlalu tersihir
dengan kata-kata Tasaro kok, huehehe…
Bagiku,
buku ini istimewa. Walau membacanya hanya sekali duduk, tapi membuatku
termenung-menung beberapa lama dan memikirkan banyak hal. Khususnya berkaitan
dengan cerita yang benar-benar ‘menyentil’ diriku. Dan menurutku, buku yang
bagus memang seharusnya begitu. Tidak hanya menyenangkan saat dibaca, tapi
membuat kita berpikir setelahnya.
Tapi
ada lagi yang membuat buku ini istimewa. Buku Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta
adalah hadiah ulangtahunku yang ke 21 dari sahabatku, Aziyah Hazrina, September
2013 lalu. Bukan bermaksud menunda-nunda membacanya, hanya saja waktu kuliah,
aku memprioritaskan buku perpus untuk lebih dulu dibaca, hehehe. Thanks for the gift Zi!
[Review
ini diikutsertakan dalam Lucky No.14 Reading Challenge kategori Freebies Time]
hehehe buku ini :D
BalasHapus