Penulis :
DH Lawrence
Penerjemah :
Arfan Achyar
Penerbit :
Alvabet
Tahun terbit :
Cetakan 3, Juni 2009
Halaman :
586
Constance Chatterley,
wanita muda berparas cantik istri dari seorang bangsawan Inggris, Clifford
Chatterley. Constance, atau biasa dipanggil Connie, tinggal di rumah megah
mereka, Wragby Hall. Tapi, menikah dengan bangsawan dan tinggal di rumah besar
tidak membawa kebahagiaan bagi Connie.
Suaminya, Clifford,
mengalami kelumpuhan dari pinggang ke bawah akibat perang, dan untuk sisa
hidupnya hanya bisa duduk di kursi roda. Sepanjang hari, Connie menghabiskan
waktunya di rumah. Mengurus Clifford, mendengarkan suami dan teman-temannya
mengobrol, menjahit atau membaca. Dalam hatinya, Connie merasa sangat kesepian.
Clifford sendiri
seperti tidak peduli dengan keadaan Connie. Ia tidak berlaku ramah dan
menyenangkan terhadap istrinya sendiri. Yang penting baginya adalah Connie
tidak kemana-mana. Ketika Connie semakin kurus dan tidak menikmati hidupnya,
Clifford berpikir mungkin ada baiknya kalau ada bayi di Wragby. Clifford tak
peduli dengan siapa Connie mendapatkan anaknya, asal istrinya tetap kembali
padanya, dan anaknya dapat menjadi pewaris keluarga Chatterley.
Selain membiarkan
Connie mendapatkan anak, Clifford juga bersedia untuk diurus orang lain selain
Connie. Sebelumnya, seluruh kebutuhan Clifford diurus Connie seorang. Clifford
tidak mau ada orang lain yang mengurusnya. Kali ini, Clifford akhirnya setuju,
dan mengizinkan Nyonya Bolton menjadi perawat pribadinya.
Connie yang tidak lagi
terikat pada urusan merawat Clifford, kini memiliki banyak waktu untuk dirinya
sendiri. Dari situlah ia berkenalan dengan Olive Mellors. Pria penjaga hutan
Wragby yang dipekerjakan suaminya. Dari waktu ke waktu, Connie dan Mellors semakin
akrab, dan menjalin hubungan rahasia mereka di hutan, tersembunyi dari Clifford
dan tetangga-tetangga mereka.
Well, setelah
perjuangan panjang, akhirnya buku ini tamat juga. Bahkan pada awalnya aku
kurang yakin kalau aku bisa menyelesaikannya, karena tebalnya buku ini. Tapi
berkat tantangan Lucky No.14 Reading Challenge, akhirnya buku itu kubaca juga.
Oh senangnyaaaa….!!
Jadi ceritanya begini,
dulu aku pernah membaca novel berjudul The Thirteenth Tale karya Diana
Setterfield. Di buku itu, beberapa kali menyebutkan tentang Lady Chatterley’s
Lover karya DH Lawrence. Aku, saat itu, penasaran sekali, dan bertekad untuk
membacanya suatu hari nanti.
Cukup sulit mencari
karya DH Lawrence yang satu ini, apalagi versi terjemah bahasa Indonesia. Saat
melihat buku itu ada di deretan buku-buku yang dijual di pameran buku, tanpa
pikir panjang, aku pun langsung membelinya.
Pada awalnya, aku pikir
Lady Chatterley’s Lover (LCL) bertema sama dengan The Thirteenth Tale, skandal
yang berbalut misteri. Kenyataannya, LCL lebih seperti novel dengan kritik
sosial yang hampir ada di seluruh bagiannya. Latar belakang ceritanya adalah
Inggris pada tahun 1920an, kondisi setelah Perang Dunia I berakhir, dan
masyarakat Inggris mulai beralih ke dunia perindustrian.
DH Lawrence begitu banyak
menulis tentang kaum bawah atau kelas pekerja dan kaum atas atau kelas
bangsawan. Mengejek orang-orang yang saat itu hanya peduli pada uang, uang, dan
uang, juga kemuliaan status sosial mereka. Beliau juga dengan detil
menggambarkan kondisi masyarakat Inggris pada saat itu.
Wah, untuk aku, yang
agak dong-dong masalah ini, butuh perjuangan khusus untuk membacanya. Berjuang
untuk paham dan berjuang untuk menyelesaikannya, karena banyak bagian yang
membuatku bosan. Sungguh-sungguh bosan.
Mungkin bagi orang yang
berminat pada ssatra dan kritik sosial, akan menyukai buku ini. Karena meskipun
novel, tapi menyuguhkan pemikiran-pemikiran yang kaya akan tema tersebut. Tapi
bagi aku yang lebih suka adegan-adegan, kadang paragraf-paragraf penuh
pemikiran benar-benar bikin pusing. Tapi, oh, aku sangat bersyukur buku ini
selesai juga kubaca.
Pada dasarnya, buku ini
terdiri dari beberapa bagian. Bagian pertama adalah Catatan untuk Edisi
Penguin, Pengantar dari Goenawan Mohammad, Catatan Panjang dari Penulis, Novel Lady
Chatterley’s Lover, dan ditutup dengan Riwayat Panjang DH Lawrence. Novelnya
sendiri dimulai dari halaman 87 hingga 563.
By the way, sepanjang
aku membaca buku ini, aku sering bertanya-tanya butuh berapa lama penerjemahnya
menerjemahkan buku ini. Karena aku nggak bisa membayangkan berapa lama waktu
yang kubutuhkan untuk menerjemahkan cerita setebal itu. Fiuuuuh…..
[Review ini diikusertakan dalam Lucky No.14 Reading Challenge kategory Chunky Brick]
Komentar
Posting Komentar