Penulis :
Enid Blyton
Penerjemah :
Agus Setiadi
Penerbit :
Gramedia
Tahun Terbit :
1991
Halaman :
204
Semuanya
berawal dari sebuah pondok yang terbakar di Haycock Lane. Karena peristiwa itu,
lima anak penuh ingin tahu bertemu dan membentuk perkumpulan bernama Pasukan
Mau Tahu. Kelima anak itu adalah kakak beradik Laurence dan Margaret Daykin,
tapi lebih suka dipanggil Larry dan Daisy, kakak beradik Philip dan Elizabeth
Hilton, biasa dipanggil Pip dan Bets, dan seorang anak laki-laki gendut bernama
Frederick Algernon Trotteville atau Fatty, dan anjing hitam kecilnya yang
bernama Buster.
Mereka
berlima memutuskan untuk menjadi detektif dalam kasus pondok milik Pak Hick
yang terbakar secara misterius. Sebabnya, bukan hanya pondok saja yang
terbakar, melainkan kertas-kertas berharga milik Pak Hick juga ikut hangus.
Pasti ada seseorang yang sengaja membakarnya, entah untuk balas dendam atau
maksud lain. Ditambah lagi, sebelum kebakaran terjadi, Pak Hick sempat
bertengkar dengan sahabatnya, Pak Smellie, serta baru saja memecat pesuruhnya,
Pak Peeks.
Selain
itu, Pasukan Mau Tahu juga menemukan jejak sepatu di jalan setapak ke arah
pondok Pak Hick dan kain sobekan jas yang tersangkut, yang mereka yakini
sebagai petunjuk untuk menentukan siapa pelakunya. Mereka pun mulai bergerak
mendekati orang-orang yang mengenal Pak Hick seperti Bu Minns, pengurus rumah
tangganya, serta Lily, gadis muda yang membantunya. Namun, mereka juga harus
bersicepat dengan polisi setempat, Pak Goon, yang kerjanya mengusir anak-anak,
sehingga mereka menjulukinya Pak Ayo Pergi. Berhasilkah Pasukan Mau Tahu
memecahkan misteri pertama mereka?
Kembali
lagi membaca tulisannya Enid Blyton, dan Pasukan Mau Tahu merupakan salah satu
serial yang ingin kubaca secara lengkap. Dulu, waktu SD pernah baca sekali,
lupa yang judulnya apa. Habis itu nggak pernah lagi, dan baru baca lagi
sekarang.
Sebenernya
agak bingung juga meresensi bukunya Enid Blyton. Karena formulanya hampir sama.
Sekumpulan anak berusia belasan tahun (sekitar 10-13 tahun) dan seekor anjing,
yang berusaha memecahkan sebuah misteri tanpa bantuan orang dewasa. Dan
meskipun formulanya sama, tapi tetep aja seru buat dibaca.
Di
Pasukan Mau Tahu, tokoh yang ‘nyebelin’ itu Fatty. Kalau anak sekarang mungkin
bakal ngejulukin dia lebay karena sering melebih-lebihkan sesuatu. Misalnya dia
jatuh, terus dia bakal mengaduh-aduh seolah sakitnya parah banget. Tapi kadang
itu yang bikin lucu sih. Ada lagi Bets, adiknya Pip yang masih 8 tahun, tapi
pengen ikut jadi detektif juga. Sehingga kadang-kadang malah ngerepotin
anak-anak lainnya.
Oh
ya, meskipun ini cerita detektif anak-anak, aku bahkan nggak bisa nebak
kira-kira siapa pembakar pondoknya. Entah karena aku emang jarang baca cerita
detektif atau terlalu males mikir, hahaha. Yang jelas, setiap baca tulisan Enid
Blyton itu selalu bikin aku kangen masa kecil yang seru dan menyenangkan.
[Review
ini diikutsertakan dalam Lucky No.14 Reading Challenge kategori Favorite
Author]
Komentar
Posting Komentar