Penulis :
Jerry Spinelli
Penerbit :
HarperCollins Publisher
Tahun Terbit :
EPub Edition 2012
Halaman :
114
Jake dan Lily Wambold
adalah dua anak kembar yang lahir di kereta api dan memiliki kebiasaan aneh setiap malam ulang tahun mereka. Tengah malam sebelum hari ulang tahun,
mereka berdua akan sama-sama berjalan ke stasiun kereta api tanpa janjian sama
sekali.
Ada hal lain lagi yang
membuat mereka yakin kalau mereka bukan anak kembar biasa. Jika Lily sedang
terancam bahaya atau kesakitan, Jake mengetahuinya meskipun ia berada jauh dari
kembarannya. Begitu juga sebaliknya. Keanehan itu sering terjadi dan membuat
Lily sangat yakin kalau ia dan Jake memiliki hubungan yang sangat kuat, lebih
dari sekedar saudara kembar.
Sayangnya, keyakinan itu
terpatahkan ketika liburan musim panas saat Jake mulai mengenal Bump dan
kawan-kawannya. Bump adalah anak laki-laki dari perumahan mereka yang sangat
dibenci Lily. Bump dan kawan-kawan menamai diri mereka Death Rays dan kini Jake
termasuk di dalamnya.
Kini Jake sudah tidak
mau lagi bermain dengan Lily. Setiap hari dia bermain dengan Death Rays,
sedangkan Lily hanya meratapi nasibnya karena ditinggalkan Jake. Ditambah lagi,
kamar mereka kini dipisah karena mereka semakin bertambah besar. Jake akan pindah
ke kamar baru dan Lily akan tidur sendiri.
Semua itu membuat Lily
sangat sedih, marah, dan kesal. Ia tidak mengerti mengapa Jake tidak mau
bermain lagi dengannya. Satu-satunya orang yang menemaninya selama liburan
musim panas adalah Poppy, kakeknya yang tinggal tidak jauh dari rumah Lily.
Poppy lah yang berusaha membuat Lily tersenyum lagi. Tapi, bagaimana Lily
menjalani hari-harinya tanpa Jake?
Ini pertama kalinya saya
membaca karya Jerry Spinelli yang banyak menulis buku untuk middle grade, salah
satunya novel Jake and Lily ini. Menurut saya, ceritanya cukup menarik dan mungkin
sesuai dengan perkembangan emosi mereka. Saat anak-anak, terkadang kita memang
merasa terlalu bergantung dengan saudara, karena mereka-lah yang selalu ada di
samping kita. Begitu juga yang dirasakan oleh Lily kepada Jake.
Di sini, Spinelli
menggambarkan Lily itu takut sekali kehilangan keterhubungan antara ia dan
Jake. Walaupun saya agak sebal dengan tokoh Lily karena terlalu bergantung pada
Jake, tapi saya bisa memahami perasaannya.
Sedangkan Jake juga
memiliki masalahnya sendiri dengan Death Rays dan orang-orang cupu yang mereka
temui di komplek yang mereka juluki Goober. Salah satu Goober yang sering mereka
ikuti adalah Ernie, seorang anak laki-laki seumuran mereka yang sibuk membangun
rumah kayu di halaman rumahnya
Selama liburan musim
panas, Jake dan Lily mempelajari dua hal yang berbeda. Lily dan hari-harinya
tanpa Jake. Jake dan penilaiannya terhadap para Goober, khususnya Ernie, yang
selama ini selalu ia dan teman-temannya tertawakan.
Kisah Jake dan Lily
diceritakan secara bergantian oleh mereka dan mereka menuliskannya seolah-olah
sedang bergantian berbicara. Secara bahasa, karena untuk middle grade bahasanya
lebih mudah dipahami dan tidak banyak kata-kata rumit.
Selain itu, apa ya? Hmmm…
bagi saya, cerita Jake and Lily adalah cerita ringan yang mengingatkan saya akan masa
anak-anak. Tapi mungkin bagi anak-anak usia 7-13 tahun, kisah Jake and Lily bisa memberi penilaian baru atau bahkan dapat memahami masalah mereka
dengan baik.
Menurut saya, Jerry
Spinelli menggambarkan dengan sangat baik perasaan dan pikiran anak-anak,
sehingga selain untuk anak-anak, buku ini juga layak dibaca oleh orangtua atau
orang dewasa yang sering salah paham atau tidak mengerti apa yang sebenarnya
anak-anak mereka rasakan.
Komentar
Posting Komentar