Penulis : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : Cetakan ke-8, November 2013
Halaman : 432
Alex
Hirano adalah seorang pianis terkenal di Amerika. Albumnya laris manis terjual,
konsernya digelar di mana-mana. Tapi kini ia sedang buntu dan suntuk. Belum ada
satu lagu pun yang ia ciptakan untuk mengisi album terbarunya. Di tengah
kebosanannya, Ray, adiknya, datang menjenguk Alex.
Ray
mengajak Alex berjalan-jalan daripada suntuk sendirian di apartemennya. Mereka pun
pergi ke klub tari Small Steps, tempat Ray biasa latihan. Tak disangka, niat
awal yang hanya jalan-jalan berujung menjadi bencana. Seorang gadis bernama Mia
Clark jatuh dari tangga dan menimpa tubuh Alex. Karena hal itu, tangan kiri
Alex terkilir dan tidak bisa bergerak untuk waktu yang cukup lama.
Bagaimana
jadinya jika seorang pianis terkilir tangannya? Otomatis semua jadwal konser
Alex dibatalkan. Ia tidak bisa memainkan piano. Ia bahkan tak bisa membuat kopi
dengan satu tangan. Karena hal itu, Alex amat membenci Mia. Bahkan ia menjuluki
gadis itu Malaikat Kegelapan.
Mia
yang merasa bersalah, dan tidak sanggup menanggung biaya pembatalan konser
Alex, akhirnya menawarkan diri untuk membantu Alex melakukan apa saja yang
tidak bisa dilakukannya dengan tangan satu. Alex setuju. Mia pun menjadi
pesuruh sekaligus pengurus rumah tangga Alex. Namun, lama kelamaan, kehadiran
Mia yang awalnya dianggap Alex sebagai bencana, malah membuat hidupnya berubah.
[Awas,
sepertinya mengandung Spoiler]
Sejak
awal membaca, terutama saat Ray bercerita kepada Alex tentang Mia, saya sudah
bisa menebak jalan ceritanya seperti apa. Dan ketika akhirnya Alex bertemu
dengan Mia lewat kejadian semacam itu, saya semakin yakin apa yang saya tebak
benar. Lalu, ketika ada adegan di mana Mia harus meminum beberapa pil, saya
bisa menebak akhirnya seperti apa.
Well,
jadi apakah novel ini sebegitu mudah ditebaknya? Saya bilang ya.
Tokoh-tokohnya
pun tipikal karakter yang sering saya lihat di drama korea *ups, walaupun tidak
bermaksud mengeneralisir sih.
Alex,
tipikal cowok dingin, suka marah-marah, tapi sebenernya baik dan perhatian.
Ray,
tipikal cowok yang… apa ya? Dia jelas-jelas menyukai Mia, jelas lebih ramah dibanding
kakaknya, tapi tidak melakukan sesuatu yang berarti untuk mendapatkan Mia.
Dan
Mia, tokoh perempuan yang telihat riang, bahagia, cerdas dan berbakat, tapi
merahasiakan sebuah penyakit yang dideritanya.
Saya
nggak tahu, apakah karena saya yang nggak terlalu suka romance atau gimana,
tapi saya tidak merasa empati dengan tokoh-tokoh utamanya. Saya malah merasa
cukup tertarik dengan tokoh Karl, manajer Alex, yang suka bercanda dan
menggoda. Saya bahkan sempat berharap Mia jadinya sama Karl, supaya tebakan
saya salah, hahahaha…
Satu-satunya
hal yang menurut saya keren dari karya Ilana Tan yang satu ini (dan mungkin di
setiap novelnya) adalah gaya bercerita yang mengalir. Sangat nyaman dibaca. Sangat
bisa menggambarkan kejadian atau perasaan dengan cara yang mudah dipahami dan
nggak bikin kening berkerut. Jadi, walaupun saya sudah bisa menebak akhir
cerita, tetap saja saya dengan senang hati membaca buku ini sampai habis. Sekaligus
untuk membuktikan tebakan saya.
Well,
saya sengaja membaca buku ini untuk memperluas dan memberi kesempatan pada
genre lain untuk masuk daftar buku bacaan saya. Apalagi, Sunshine Becomes You
merupakan buku best seller, jadi saya punya harapan yang cukup tinggi untuk
buku ini. Tapi ternyata, yah tidak bisa dibilang mengecewakan juga sih, tapi
juga tidak memenuhi ekspektasi.Walau
bagaimanapun, bukunya cukup bagus kok untuk jadi bacaan ringan.
Kabarnya,
novel ini akan diangkat ke layar lebar tahun ini. Saya jadi penasaran siapa yang memerankan tokoh-tokohnya...
[Review ini diikutsertakan dalam Lucky No. 15 Reading Challenge kategori Something Borrowed]
Aku mau curcol ya tih hahaha.
BalasHapusAku sampe beli buku ini karena naksir buku2 Ilana Tan, tapi agak mengecewakan. Tidak sesuai ekspektasi haha, bagusan novel2 nya yg empat musim itu kata aku sih
Hahaha, sama zi, aku juga mikir karena ini best seller, pasti ceritanya bagus. ternyata gampang ditebak banget, nggak ada twist-nya sama sekali. untungnya yang beli adek aku ini, hehehe
Hapus