Penulis : Alex Flinn
Penerjemah : Harisa Permatasari
Penyunting : Prisca Primasari & Esti A
Budihabsari
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun
Terbit : Cetakan 1, Maret 2011
Halaman : 404
Kyle
Kingsbury adalah tipikal cowok keren di sekolahmu. Dengan modal wajah tampan
dan kekayaan yang dimiliki ayahnya, Kyle bisa mendapatkan dan melakukan apa
saja yang ia mau. Termasuk menghina Kendra, gadis aneh yang tiba-tiba muncul di
kelasnya.
Pada
malam prom, Kyle berencana mengerjai Kendra dengan memintanya menjadi pasangan
kencan pada pesta prom. Padahal, Kyle sendiri sudah janjian dengan Sloane,
gadis cantik dan populer di sekolah.
Usai
pesta, Kendra menghampiri Kyle karena dia telah mengingkari janjinya. Kyle
hanya tertawa dan bilang kalau Kendra terlalu berharap. Mana mau cowok keren
dan tampan seperti Kyle pergi dengan cewek aneh seperti Kendra.
Namun ternyata Kyle salah kira. Kendra adalah seorang penyihir. Dia datang untuk memperingati Kyle yang selama ini sombong dan hanya menilai orang dari penampilan saja. Kendra mengutuk Kyle, jadi makhluk buruk rupa, agar dia belajar untuk menghargai seseorang bukan dari penampilannya saja.
Namun ternyata Kyle salah kira. Kendra adalah seorang penyihir. Dia datang untuk memperingati Kyle yang selama ini sombong dan hanya menilai orang dari penampilan saja. Kendra mengutuk Kyle, jadi makhluk buruk rupa, agar dia belajar untuk menghargai seseorang bukan dari penampilannya saja.
Beastly.
Sebuah fairy tale re-telling dari kisah Beauty and the Beast, yang diadaptasi
di kehidupan modern, New York tahun 2007. Alur ceritanya masih mirip dengan
dongeng-dongeng yang ada tentang kisah si Cantik dan Buruk Rupa. Orang kaya
yang sombong, penyihir yang mengutuk, gadis baik yang sederhana, dan ciuman
sejati.
Saya
sangat menikmati membaca Beastly. Pertama, bahasa terjemahannya enak, layout
bukunya juga nyaman. Keduanya, ceritanya tidak membosankan. Meskipun alurnya tidak
bergerak terlalu cepat, tapi rasanya menyenangkan mengetahui perkembangan Kyle,
dari seorang remaja tampan yang senga’ (hehehe) hingga akhirnya menjadi
si buruk rupa yang putus asa karena tak kunjung menemukan cinta sejatinya.
Pemindahan
setting dari dunia dongeng ke dunia modern juga dilakukan dengan baik oleh
penulisnya. Untuk beberapa bagian, cukup masuk akal-lah kalau itu terjadi di
dunia modern. Seperti ketika ayah Kyle ‘mengurung’ Kyle di sebuah rumah besar karena
tidak mau orang-orang sampai tahu anaknya buruk rupa.
Saya
paling suka dengan saat-saat Kyle putus asa karena tidak tahu apakah mungkin
ada gadis yang jatuh cinta padanya dengan kondisinya yang buruk rupa, lalu dia
mengisi waktunya dengan membaca novel-novel bertema suram, Hunchback of
Notredame, Phantom of the Opera, The Picture of Dorian Gray, lalu seperti
merasakan relasi antara dia dan tokoh-tokoh di novel tersebut.
Well,
pokoknya novel ini bagus. Hanya satu yang saya nggak suka. Covernya!!
Aduh,
coba lihat, desain sampulnya sama sekali nggak menggambarkan ceritanya. Apalagi
saya paling nggak suka dengan cover yang dihiasi oleh foto gitu. -______- Tapi karena saya anaknya nggak suka menilai buku dari covernya, jadi tetep aja beli. Toh ternyata isinya bagus kan? Hehehe...
Oya,
Beastly ini diterbitin di US tahun 2007, dan sudah diangkat menjadi film pada
tahun 2011, diperankan oleh Vanessa Hudgens dan Alex Pettyfer. Saya belum
pernah menonton filmnya sih, tapi kalau dilihat-lihat dari poster dan
reviewnya, kayaknya ada perbedaan antara film dengan bukunya ya...
salah satu poster film Beastly |
[Review ini diikutertakan dalam Lucky No.15 Reading Challenge kategori One Word Only dan Young Adult Reading Challenge]
Komentar
Posting Komentar