Resensi Buku: Gadis Korek Api

Penulis : H.C. Andersen
Penerjemah : Ambhita Dhyaningrum
Penyunting : Jia Effendie
Penerbit : Atria
Tahun Terbit : Cetakan I, Maret 2011
Halaman : 267


Dongeng-dongeng karya H.C. Andersen mungkin sudah bertebaran di mana-mana dan telah diterbitkan dalam berbagai bahasa. Kali ini, saya membaca kumpulan dongeng Andersen yang diterbitkan oleh Penerbit Atria, dengan mengambil judul ‘Gadis Korek Api’. Ada sepuluh dongeng di dalam buku ini, yaitu:

1. Kisah Cinta Putri Duyung Kecil
Kisah tentang seorang putri duyung yang jatuh cinta pada manusia di atas laut sana, yaitu seorang pangeran muda yang tampan. Demi bisa bertemu dengan sang pangeran dan menjadi seorang manusia sungguhan, putri duyung rela menukar suaranya yang indah kepada penyihir dan mempertaruhkan nyawanya.

2. Angsa-Angsa Liar
Kisah tentang seorang gadis yang diusir dari rumahnya sendiri dan sebelas kakak laki-lakinya yang dikutuk menjadi angsa oleh ibu tiri mereka. Untuk membebaskan kakak-kakaknya dari kutukan, Elise, nama gadis itu, harus menjahit jubah dari rumput jelatang. Tidak mudah menjahit jubah dari rumput jelatang karena selalu membuat tangan Elise terasa terbakar. Lebih parah lagi, ia tidak boleh bicara sampai sebelas jubahnya selesai, atau kakak-kakaknya tak pernah kembali jadi manusia.

3. Sang Puteri Sejati
Kisah tentang seorang pangeran, putri, tempat tidur, dan kacang polong. Ah, tentu saja, hampir semua orang mengetahui kisah ini bukan?

4. Thumbelina
Kisah tentang petualangan putri sebesar ibu jari bernama Thumbelina. Dari menjadi calon istri katak di danau, calon istri tikus tanah di ladang, hingga akhirnya bertemu burung layang-layang yang mengantarkannya pada pangeran yang juga seukuran ibu jari.

5. Burung Bulbul
Kisah tentang burung bulbul yang memiliki suara paling merdu namun harus bersaing dengan burung bulbul buatan untuk mendapatkan hati kaisar raja.

6. Gadis Korek Api
Kisah tentang gadis kecil yang kedinginan di tengah malam salju. Untuk menghangatkan dirinya, dia membakar satu persatu korek yang seharusnya ia jual. Setiap kali sepercik api menyala, tampaklah keindahan-keindahan yang selama ini ia inginkan.

7. Ratu Salju: Dongeng dalam Tujuh Kisah
Kisah tentang perjalanan gadis kecil bernama Gerda, untuk bertemu lagi dengan sahabatnya Kay, yang diculik oleh Ratu Salju.

8. Baju Baru Kaisar
Kisah tentang kebodohan seorang kaisar dan baju barunya yang kasat mata.

9. Kisah Rembulan
Kisah tentang Rembulan yang bercerita tentang 33 malam yang dilaluinya.

10. Anak Itik Buruk Rupa
Kisah tentang angsa kecil yang dikira anak itik. Karena tubuhnya berbeda dengan anak itik kebanyakan, dia pun diusir dan melakukan perjalanan ke berbagai tempat, hingga akhirnya ia berubah menjadi seekor angsa besar yang cantik.

Dari kesepuluh kisah, hampir semua ceritanya sudah saya baca atau saya ketahui, meskipun dalam versi singkatnya. Salah satu yang belum pernah saya baca adalah kisah Ratu Salju, yang membuat itu menjadi kisah favorit saya dalam buku ini.

Satu lagi adalah Kisah Rembulan. Kisah Rembulan terdiri dari 33 kisah yang diceritakan rembulan kepada tokoh ‘Aku’. Kisahnya ada yang panjang, ada yang singkat. Tidak ada satu pun dari kisah tersebut yang menempel di kepala saya, dan saya sama sekali tidak mengerti apa makna di balik kisah-kisah tersebut. Hmmm….

Dongeng-dongeng Andersen bukan dongeng Disney yang berakhir happily ever after. Memang sih, ada juga yang berakhir bahagia, tapi semuanya melalui perjuangan yang berat dan berdarah-darah. Ugh...

Kalau dipikir-pikir, buku ‘Gadis Korek Api’ ini lebih cocok dibaca oleh orang dewasa, atau setidaknya, di atas usia 13-14 tahun. Kenapa? Karena untuk anak-anak di bawah 12 tahun, mungkin buku ini terlihat membosankan, karena ceritanya panjang dan ilustrasinya hanya ada di awal bab. Kalimat dan paragrafnya juga panjang, jadi mungkin cukup berat dibaca untuk anak-anak. Meskipun begitu, bahasa terjemahannya enak dibaca, membuat gambaran yang dideskripsikan dengan indah oleh Andersen mudah dibayangkan.

Saya sangat menikmati membaca kumpulan dongeng ini. Banyak hal yang terlewatkan dari dongeng-dongeng Andersen yang selama ini saya baca versi singkatnya, dan saya menemukannya di buku ini.

[Review ini diikutsertakan dalam Lucky No. 15 Reading Challenge kategori Bargain All the Way]

Komentar