Penulis : Sarah Dessen
Penerjemah : Merry Riansyah
Penerbit : Elex Media Computindo
Tahun terbit : 2014
Halaman : 326
Kehidupan Auden adalah kehidupan gadis serius yang kerjaannya
belajar dan belajar. Ibunya, seorang dosen sastra untuk mahasiswa pascasarjana,
sangat protektif dan perhatian terhadap pendidikan dan masa depan Auden. Auden
sendiri tidak keberatan dengan itu semua, dan menghabiskan hampir seluruh masa
remajanya tanpa bersenang-senang.
Hampir, karena pada liburan musim panas sebelum ia melanjutkan
kuliah, Auden tergerak untuk mengunjungi ayah dan ibu tirinya di kota kecil
pinggir pantai bernama Colby. Sudah lama Auden tidak menghabiskan waktu bersama
ayahnya dan ia juga penasaran dengan si kecil Thisbe yang baru lahir.
Tak pernah terbersit dalam pikiran Auden kalau di Colby ia akan
bersosialisasi dengan teman-teman seumurannya dan melakukan hal-hal yang tak
sempat ia lakukan selama SMA. Kenyataannya, itulah yang dia lakukan.
My Review
Ini pertama kalinya saya membaca karya Sarah Dessen, dan saya akui,
tulisannya memang bagus. Pada awalnya, ketika baru melihat-lihat isi novel saya
sempat pesimis. Duh, ceritanya pasti panjang banget, bukunya lumayan tebel dan
tulisannya kecil-kecil. Saya sempat berpikir, jangan-jangan isinya bertele-tele.
Perkiraan saya salah. Karena meskipun bukunya lumayan tebal dan
tulisannya kecil-kecil, saya benar-benar terhanyut dengan kisah Auden.
Tulisannya tidak bertele-tele sama sekali, malah begitu mengalir hingga ukuran
huruf yang kecil jadi tidak terlalu bermasalah.
Along for the Ride menceritakan kisah kehidupan Auden, mulai dari
hubungannya dengan orangtuanya yang telah bercerai, kakak lelakinya yang
berkelana keliling dunia dan tak pernah pulang, ibu tirinya Heidi dan adik
barunya Thisbe, hingga orang-orang yang ditemui Auden di Colby, seperti Maggie,
Leah, Esther, Adam, Jake, dan tentu saja Eli, cowok yang diam-diam disukai
Auden.
Bagi saya, Along for the Ride ini bukan kisah cinta. Karena kisah
Auden dan Eli terasa tidak terlalu menonjol. Yang lebih mempengaruhi isi cerita
adalah hubungan Auden dengan ayah, ibu, dan ibu tirinya. Bagaimana ia
menghadapi ibunya yang suka mencemooh perempuan-perempuan yang hanya peduli
fashion dan cowok, bagaimana sikap ayahnya yang egois dan tidak peduli terhadap
anaknya, hingga Heidi, si ibu baru yang kewalahan menghadapi bayinya yang
selalu menangis.
Ada beberapa tokoh yang saya suka di buku ini, yaitu Adam dan
Maggie. Dua-duanya bukan tokoh utama, tapi mereka menyenangkan. Ada kalimat Maggie yang saya sukaaaaa banget (soalnya pengalaman pribadi sih, heheheh)
"Kurasa semua orang punya ya?"
"Punya apa?"
"Cinta pertama. Dan orang pertama yang mematahkan hatimu. Dan dalam kasusku, orang yang jadi cinta pertama dan mematahkan hatiku kebetulan orang yang sama. Paling tidak aku efisien, kan?"
Saya sendiri malah tidak terlalu suka dengan Auden, karena tidak bisa membayangkan seperti apa hari-hari saya tanpa bermain-main, hehehe. Tapi Sarah Dessen membuat saya tetap bersimpati dengan tokoh utama ini.
Well, membaca Along for the Ride adalah pengalaman yang
menyenangkan. Membuat saya ingin ke pantai dan menyusuri tepiannya dengan
bersepeda. Oya, sampul buku dari Elex juga eye catchy banget, bikin buku
ini makin layak untuk dikoleksi.
[Review ini diikutsertakan dalam Lucky No. 15 Reading Challenge kategori Cover Lust dan Young Adult Reading Challenge]
Komentar
Posting Komentar