Penulis : L. Frank Baum
Penerjemah : Justine Tedjakusuma
Penyunting : Ida Wajdi
Penerbit : Atria
Tahun
terbit : Januari 2012
Halaman : 234
Tip
adalah anak lelaki yang tinggal di negeri Oz. selama ini ia diasuh oleh Mombi,
penyihir tua yang jahat dan licik. Suatu hari, Tip membuat orang-orangan dari
buah labu untuk menakuti Mombi. Namun ternyata, Mombi malah menaburkan bubuk
ajaib pada manusia labu sehingga dia bisa hidup. Karena takut dihukum Mombi
karena ketahuan ingin menjailinya, Tip memutuskan untuk kabur dari rumah
bersama manusia labu buatannya yang diberi nama Jack.
Tip
dan Jack berjalan hingga sampai ke Kota Zamrud yang dipimpin oleh Yang Mulia
Boneka Jerami. Sayangnya, saat mereka berdua di sana, tahta kerajaan Boneka
Jerami ingin digulingkan oleh para gadis yang dipimpin oleh Jenderal Jinjur.
Mereka bertiga pun kabur dari Kota Zamrud untuk meminta pertolongan dari
sahabatnya, Tin Woodman yang memimpin kota Winkies.
Petualangan
Tip terus berlanjut. Setelah bertemu Tin Woodman, mereka berjalan lagi untuk
meminta bantuan Glinda, si penyihir hebat dan bijaksana. Mereka berharap bisa
menyingkirkan Jenderal Jinjur dan para gadis yang telah menguasai istana, dan
mengembalikan tahta kerajaan kota Zamrud ke pihak yang seharusnya. Bersama
teman-teman uniknya, Tip berusaha mengalahkan Jenderal Jinjur dan Mombi serta
menemukan pemilik asli tahta kerjaan Kota Zamrud.
The
Marvelous Land of Oz adalah serial lanjutan dari The Wonderful Wizard of Oz.
hanya saja, kali ini petualangannya milik Tip, bukan Dorothy dari Kansas. Tokoh-tokoh
yang muncul lagi adalah Boneka Jerami dan Tin Woodman.
Saya
belum pernah membaca The Wonderful Wizard of Oz, tapi saya pernah menonton
filmnya waktu masih kecil. Saya masih cukup ingat ceritanya dan itu cukup
membantu saya memahami kisah di The Marvelous Land of Oz. meskipun, bagi yang
sama sekali belum mengetahui cerita The Wonderful Wizard of Oz, masih bisa
mengikuti kisah di buku ini.
Cerita
petualangannya seru. Terutama karena Tip dikelilingi makhluk-makhluk aneh, yang
kebanyakan benda mati dan dengan keajaiban bisa hidup seperti manusia. Setiap tokoh
memiliki karakternya sendiri. Seperti Jack si Manusia Labu yang selalu berpikir
tentang keutuhan kepala labunya namun tetap menurut pada Tip yang dianggapnya
seperti ayah. Boneka Jerami yang bijak, Kuda Kayu yang merasa dirinya tak
memiliki apa-apa untuk disombongkan, Woogle-Bug yang amat bangga dengan
pendidikannya, dan Tin Woodman, yang meskipun manusia kaleng, namun memiliki
hati yang peka dan peduli.
Saya
menemukan banyak sentilan-sentilan di kisah ini, yang mungkin kalau dibaca oleh
anak-anak, nggak akan terasa seperti sentilan. Tapi kalau dibaca oleh orang
dewasa, pasti terasa. Di kisah ini, Frank Baum menyindir berbagai sifat manusia
dengan gaya yang polos dan lucu.
Rasanya
menyenangkan bertualang bersama Tip dan kawan-kawan di negeri Oz. dan akhir
kisahnya ternyata di luar perkiraan saya.
Diterjemahkan
dengan baik oleh penerbit Atria dan dihiasi dengan ilustrasi yang menarik, saya
rasa buku ini layak menjadi koleksi literature klasik anak. :)
Ini
dia, bagian yang paling saya suka dari The Marvelous Land of Oz
“Ya,
aku memang kaya,” kata Boneka Jerami. “Namun aku tidak kaya karena tubuhku
dipenuhi uang. Aku rasa otakku lebih berharga daripada uang. Sebab bila
seseorang punya banyak uang, namun berotak dungu, dia tak akan bisa menggunakan
apa yang dia miliki untuk mendapat keuntungan lebih. Namun jika kita punya otak
yang cerdas, meski tak punya uang, kita bisa menemukan cara untuk hidup dengan
sejahtera selamanya.”
“Tapi
kau juga harus mengakui bahwa hati yang mulia adalah sesuatu yang tak bisa
diciptakan meski kau berotak cerdas. Bahkan uang pun tak mampu membelinya,”
kata Tin Woodman. “Karena itu, mungkin aku justru adalah orang terkaya di
dunia.”
“Kita
semua ini kaya, Teman,” lata Ozma dengan lembut. “Kita kaya sebab kita
mensyukuri kelebihan yang kita miliki. Dan itulah yang terpenting di dunia ini!”
Komentar
Posting Komentar