Resensi Buku: The Crossing of Ingo (Penyebrangan Ingo)

Penulis: Helen Dunmore
Penerjemah: Rosemary Kesauly
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Agustus 2010
Halaman: 376

 
Setelah berhasil menidurkan Krakken, Ervys masih belum puas terhadap usaha Sapphire dan Conor. Ervys menganggap keberadaan Sapphire dan Conor yang manusia itu akan mengganggu dan merusak Ingo. Ervys juga membenci kaum Mer yang memiliki keturunan manusia. Ervys menginginkan Ingo bersih dari darah manusia, karena ia menganggap selama ini manusia hanya bisa merusak Ingo. Selain itu, Ervys juga menginginkan Ingo memiliki seorang pemimpin. Selama ini kaum Mer tidak memiliki pemimpin, hanya penjaga, yaitu Saldowr. Penjaga Simpul Ombak sekaligus guru bagi Faro, juga Sapphire serta Conor.

Sebentar lagi akan diadakan Penyebrangan Ingo. Penyebrangan Ingo merupakan semacam perjalanan panjang mengitari seluruh sisi Ingo di bumi yang dilakukan oleh pemuda-pemudi kaum Mer terpilih. Sebelum Penyebrangan, Saldowr akan membunyikan terompetnya, melakukan Pemanggilan. Setiap pemuda-pemudi Mer akan merasakan panggilan itu dan menghadiri Rapat Besar. Rapat penentuan untuk memilih siapakah yang layak melakukan Penyebrangan.

Meskipun bukan sepenuhnya kaum Mer, Sapphire dan Conor juga ikut merasakan Panggilan itu. Ada darah Mer dalam tubuh manusia mereka. dan mereka ingin ikut juga dalam rapat penentuan tersebut. Saldowr bilang, keikutsertaan manusia dalam Penyebrangan Ingo akan dapat menyeimbangkan Ingo dan Udara.

Hanya saja keinginan itu tidak disetujui Ervys. Ia tidak ingin Sapphire dan Conor ada di Ingo, apalagi melakukan Penyebrangan. Ervys dan pasukannya pun melakukan berbagai cara untuk menghalangi Sapphire, Conor, Faro, dan Elvira agar gagal melakukan Penyebrangan.

Ini adalah seri terakhir dari Tetralogi Ingo. Kalau dibandingkan seri sebelumnya, menurut saya masih lebih seru The Deep. The Crossing of Ingo ceritanya lumayan panjang, dan mereka berempat mengalami berbagai macam hal selama melakukan Penyebrangan.

Kesan saya setelah membaca keempat seri Ingo, ini adalah novel berseri yang cukup menarik, tapi tidak sampai amazing atau benar-benar mengesankan. Salah satu nilai terkuat yang saya tangkap dari keempat bukunya adalah pesan menjaga lingkungan, terutama laut.

Selama membaca serial Ingo, saya seolah mendengar curhatan dari para makhluk laut tentang apa yang manusia lakukan kepada mereka. Apa efek buruk yang para makhluk laut itu rasakan dari berbagai kegiatan manusia yang selama ini hanya berpikir tentang keuntungan pribadi, tanpa melihat dampaknya kepada alam.

Serial yang cukup bagus untuk mengingatkan kita tentang mencintai lingkungan.

Pesan lain yang saya dapatkan adalah tentang pencarian jati diri dan menemukan tempat yang sesungguhnya untuk diri kita. Kegalauan Sapphire akan darah campurannya, Mer dan manusia, keinginannya untuk tinggal di Ingo tapi tidak mungkin meninggalkan tanah. Semua itu adalah pilihan yang sulit bagi Sapphire, apalagi di usianya yang masih remaja. Namun, dari berbagai petualangannya di Ingo, akhirnya Sapphire mengetahui di mana seharusnya ia berada.

Sebenarnya ada satu buku lagi dari Helen Dunmore yang masih bercerita tentang Ingo. Namun, tokohnya berbeda, bukan Sapphire, Connor, Faro, dan Elvira. Bukunya berjudul Stormswept, dan saat ini tengah menunggu untuk say abaca. Mudah-mudahan sih lebih seru dari Tetralogi Ingo ini.

Komentar