Resensi dan Giveaway - One (Pengumuman Pemenang)



Judul: One

Penulis: Sarah Crossan

Penerjemah: Airien Kusumawardani

Penyunting: Prisca Primasari

Penerbit: Spring

Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Februari 2017

Halaman: 413

ISBN: 9786026044310



Grace dan Tippi adalah sepasang kembar siam IschiopagusTripus. Tubuh mereka menyatu dari pinggang ke bawah. Meskipun dokter pernah memvonis usia mereka tak lebih dari dua tahun, mereka tetap bertahan sampai kini berusia enam belas tahun.


Bukanlah hal mudah menjalani dua kehidupan dalam satu tubuh. Namun, mereka berusaha menjalani hari-hari seperti biasa dan sebisa mungkin menjauh dari penglihatan orang-orang. Ya, menjauh dari orang-orang yang menatap mereka dengan rasa ingin tahu atau mungkin takut dan jijik. Masalahnya, setelah bertahun-tahun homeschooling, kondisi keuangan orang tua mereka tak sama lagi. Mereka terpaksa bersekolah di sekolah swasta, Hornbeacon High.


Grace dan Tippi menyambut rencana ini dengan ogah-ogahan. Orang tua mereka mempersiapkan segala sesuatunya agar hari pertama bersekolah di sekolah umum berjalan lancar. Dan meskipun ada murid-murid yang memperhatikan mereka dengan pandangan aneh, mereka bersahabat dengan Yasmeen dan Jon yang menganggap mereka tak lebih dari dua murid baru.


Kehidupan Grace dan Tippi memang tak sesempurna yang mereka inginkan. Akan tetapi, mereka tetap menjalaninya dengan bahagia. Hanya saja, sesuatu terjadi. Sesuatu yang lebih dari sekadar pindah ke sekolah umum. Sesuatu yang sempat terpikirkan meski tak benar-benar mereka inginkan.



My Review


Tidak seperti novel kebanyakan, One disajikan dalam bentuk puisi. Saat pertama kali saya membacanya, saya penasaran, apakah novel ini akan seseru novel lainnya yang disajikan dalam bentuk narasi?


Ternyata membaca novel dalam bentuk puisi seru juga. Kisah Grace dan Tippi lebih melekat di dalam benak saya. Cerita juga menjadi lebih padat dan tidak bertele-tele, tanpa menghilangkan detil-detil yang membuatnya semakin hidup.

Mengenai kembar siam, saya teringat dengan artikel di majalah yang pernah saya baca, entah tahun berapa. Artikel itu membahas kehidupan dua anak perempuan kembar siam, Abigail dan Brittany Hensel yang kini telah dewasa. Saya juga teringat dengan kisah kembar siam Ladan dan Laleh Bijani yang sempat fenomenal pada tahun 2003. Mereka melakukan operasi pemisahan karena ingin meraih cita-cita masing-masing meskipun tahu risiko yang dihadapi sangat besar.


Kembali lagi ke kisah Grace dan Tippi. Meskipun penulisnya mengakui kisah mereka adalah kisah fiksi, Sarah Crossan melakukan riset mendalam mengenai kehidupan kembar siam.   Karena membaca novel One, saya bisa membayangkan seperti apa menjalani kehidupan kembar siam. Bagaimana mereka melakukan aktivitas sehari-hari. Bagaimana mereka bersekolah dan berteman. Bagaimana mereka rutin memeriksakan diri ke dokter dan masih banyak lagi.


Kadang saya berpikir, seperti apa rasanya terlahir kembar siam? Atau memiliki saudara atau teman kembar siam? Apakah saya bisa bersikap biasa-biasa saja jika berhadapan langsung dengan kembar siam?


Pokoknya membaca novel One ini membuat kita semakin bersyukur dan menghargai orang-orang yang “berbeda” dengan kita. Mungkin bagi kita, hidup kita “biasa-biasa saja”, tetapi di luar sana, ternyata ada yang menginginkan kehidupan kita yang “biasa-biasa saja” itu. 


Untuk novel One, saya suka dengan sampulnya yang cantik dan puisinya yang apik. Hanya satu hal yang sedikit mengganjal bagi saya, judulnya terlalu sederhana dan mengambang. Mungkin lebih seru kalau judulnya agak menarik perhatian seperti novel-novel Young Adult kebanyakan. Tetapi, mungkin penulisnya memiliki pesan tersendiri dengan mengambil judul One. Yang jelas, novel ini sangat layak untuk dibaca dan dimiliki.


Giveaway


Penerbit Spring akan memberikan satu eksemplar novel One bagi peserta giveaway yang beruntung. Syaratnya mudah saja:


  1. Ikuti akun resmi Penerbit Spring; Twitter, Instagram, dan Facebook.
  2. Ikuti blog Perpustakaan Ratih Cahaya lewat GFC.
  3. Bagi info giveaway ini lewat media apa saja (boleh Twitter, Facebook, Tumblr, Email, atau bisik-bisik tetangga, hehehe).
  4. Jawab pertanyaan saya berikut data diri (nama, email, dan akun twitter [jika ada]) di kolom komentar; “Jika kamu terlahir sebagai kembar siam, apa yang akan kamu lakukan?
Giveaway ini berlangsung dari tanggal 19-21 April 2017. Cepat, ya?
Tenang saja, setelah di blog saya, kamu masih bisa mengikuti di dua blog lainnya. Yuk, ikutan!



Pemenang!

Sebelum memberi tahu nama pemenang, saya mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman yang telah berpartisipasi dalam giveaway kali ini. Mudah-mudahan yang belum menang, akan beruntung di kesempatan berikutnya. :)

Baiklah, saya langsung sebutkan saja nama pemenangnya di sini.

Selamat kepada Hanni Kartika @haniktsr berhak mendapatkan satu novel One dari Penerbit Spring. Silakan kirim data diri lengkap ke email cahayaratih@gmail.com

Untuk peserta yang lain jangan berkecil hati, doakan semoga saya sering-sering mengadakan giveaway, hehehe

Sekali lagi, terima kasih ya sudah ikutan :)


Komentar

  1. Nama: Rimadian Ulfa Y
    Email: rulfayusfia[at]gmail[dot]com
    Akun Twitter: @AdinRim [saya share GA ini lewat twitter]
    .
    “Jika kamu terlahir sebagai kembar siam, apa yang akan kamu lakukan?”
    Jawaban: andaikan saya terlahir sebagai kembar siam, kemungkinannya ada dua (melakukan operasi pemisahan atau bernasib seperti Grace dan Tippi). Karena saya yg masih jadi baby jelas nggak bisa menentukan pilihan2 tsb :D , pertama-tama saya akan menerima kenyataan. Kalau ternyata bisa melakukan pemisahan, ya selalu bersyukur karena bisa menjadi normal. Tapi kalau toh tidak bisa, minimal saya akan berusaha untuk tidak menyalahkan keadaan, lalu tetap menjaga hubungan baik dengan kembaran saya yg tidak akan berpisah sampai kapan pun, dan yg paling penting adalah mencoba untuk menginspirasi orang lain bahwa kondisi yg seperti 'itu' tidak akan menjadi penghalang untuk tetap berkembang dan berprestasi. wml..

    BalasHapus
  2. Tary Wilujeng
    Email : newbleizher@gmail.com
    Twitter : @taryhirata
    Jawaban :
    Jika aku terlahir sebagai kembar siam dalam kondisi masih bayi aku pasti nggak akan mengerti semua itu. Jika aku bisa bertahan dan tumbuh dewasa seperti Grace dan Tippi, yang aku putuskan adalah melakukan operasi pemisahan walaupun besar resikonya. Bukan aku tak takut akan resiko gagal dan berujung kematian, namun bagaimanapun juga sedekat apapun juga satu tubuh bukan berarti punya satu perasaan atau keinginan juga. Pasti ada hal-hal yang diinginkan masing-masing. Oleh karena itu untuk mencapai cita-cita atau keinginan masing-masing harus dilakukan operasi pemisahan. Kalaupun memang gagal toh sudah berusaha, dimana-mana yang namanya cita-cita dan keinginan memang harus ada pengorbanan. Mungkin jika berbicara mengenai prestasi, prestasi bisa dikejar dengan satu tubuh dua kepala dan dua perasaan (hati). Tapi jika itu berbica mengenai cinta (jatuh cinta) apakah bisa dilakukan dengan satu tubuh dua kepala dan dua hati?? Oleh karena itu aku lebih memilih melakukan operasi pemisahan bagaimanapun resikonya

    BalasHapus
  3. nama: Insan Gumelar Ciptaning Gusti
    email: alamadt_saya@yahoo.com
    akun share: (twitter) @san_fairydevil

    “Jika kamu terlahir sebagai kembar siam, apa yang akan kamu lakukan?”

    Apalagi selain bersyukur? Memangnya aku mau teriak-teriak enggak jelas ke Tuhan karena terlahir kembar siam? Enggak mungkin kan?
    Walaupun begitu, aku tetap mengupayakan untuk hidup normal. Lewat jalan operasi, misalnya. Tapi dilihat lagi, dipertimbangkan lagi segala resikonya. Apakah lebih banyak bermanfaat atau tidaknya. Apakah akan jauh lebih berbahaya atau tidaknya. Jangan sampai, aku atau saudaraku itu berhenti bernafas di ruang operasi.

    Menurut salah satu quote yang aku baca dari milik Christofetapiheru, "Tuhan gak pernah iseng, apalagi coba-coba. Percayalah, Dia punya rencana."

    Dan ya, aku akan percaya itu. Walaupun aku akan tumbuh dengan 'dempet' bersama saudaraku, aku yakin Tuhan tidak menciptakan kami hanya untuk lelucon atau hiburan semata, bukan juga karena ingin menghukum kami. Aku yakin Tuhan sayang dan ingin menguji iman kami. Jadi yang akan aku lakukan adalah bersyukur. Menjalani hidup seperti apa yang harus aku jalani, dan terus berusaha dengan optimis.

    BalasHapus
  4. Nama: Najwa Fadhilatunnisa
    Email: najwafadhilatunnisaa@gmail.com
    Twitter: @najwafadh

    Sebenernya gak bisa bayangin perasaan mereka yg kembar siam seperti apa :"
    Jika diriku terlahir sebagai kembar siam, mungkin pada awalnya aku akan kecewa dan marah. Merenung, meratapi nasibku.
    Tapi ... tunggu, Allah nggak pernah ngasih cobaan untuk hamba-Nya di luar kesanggupannya kok! :"
    Aku akan belajar untuk menerima secara ikhlas dan sabar. Tidak mudah, apalagi ketika melihat pandangan orang-orang kepada kami. Aneh, bingung, bahkan jijik. Namun itulah salahsatu cara yg harus dilakukan ketika menerima sebuah takdir.
    Maka dari itu, aku akan berusaha untuk menjadi pribadi yang baik, sehingga bisa dicintai dan diterima oleh orang sekitarku. Aku akan belajar menghargai diri sendiri & orang lain, karena itulah kunci agar orang lain dapat menghargai kita juga.

    Bagaimana dengan masa depan? Kalau mimpi kalian berbeda? Biarlah Allah yang menentukan jalan kami di depan. Yang terpenting, kami telah berusaha untuk hidup dengan baik & bermanfaat bagi org lain baik di dunia maupun akhirat.
    Ada orang yg memandang remeh? Biarkanlah. Lagipula, hanya membuang waktu saja membalas perbuatan seperti itu. Masih ada tangan saudara yang bisa kugenggam, kupercayai untuk menjalani hal ini bersama. Aku percaya, masih banyak orang-orang baik di luar sana yang bisa menerima keadaan orang lain dengan baik.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Nama : Nurhidayanti
    Email : yantinurhida99@gmail.com
    Akun twitter : @CallMe_Yanti

    “Jika kamu terlahir sebagai kembar siam, apa yang akan kamu lakukan?”
    Pertama yang kulakukan adalah berusaha menerima takdir yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa.Karena tanpa penerimaan diri kita pasti sulit menerima kenyataan bahwa kita dilahirkan dengan ketidaksempurnaan fisik. Segala sesuatu yang terjadi pada diri kita pastilah direncanakan dengan sempurna oleh Yang Maha Menciptakan. Maka kita patut bersyukur apabila kita terlahir dengan normal, dengan sempurna. Dan kalau dilahirkan kembar dengan anggota tubuh menyatu tentulah akan terjadi banyak kesulitan yang akan kita dan saudara kita alami. Tentunya kita tidak dapat hidup normal seperti teman-teman kita yang lain dan kemana-mana harus selalu bersama, pasti ada hikmah dibalik semua ujian yang diberikan oleh Allah Swt kepada kita. Tentunya akan ada banyak penyesuaian yang harus kita dan saudara kita lakukan, tentu akan ada banyak hinaan cacian dan makian dari orang-orang di sekitar kita, tentu akan ada banyak orang yang menicibir kita, karena di dunia akan selalu ada orang yang tidak suka kepada kita. Tapi terima sajalah itu sebagai angin lalu dan cobalah untuk bersabar, karena Allah Swt tidak akan memberikan coba'an diluar kemampuan umatNya. Karena itu kita harus bisa menerima keadaan kita yang kurang sempurna dan berusaha hidup dengan bahagia seperti yang lain, karena kekurangan fisik bukanlah halangan untuk kita maju, berhasil dan bahkab melampaui kemampuan orang lain yang lebih sempurna dari kita, jangan berputus asa dan berusaha melakukan yang terbaik agar kita tidak menyia-nyiakan anugerah kehidupan yang telah diberikan Allah Swt kepada kita.

    BalasHapus
  7. Nama: Hapudin
    Twitter: @adindilla
    Email: hapudincreative@gmail.com

    Jawaban: Semua pasti setuju kalau kembar siam bisa dikatakan kelainan atau cacat. Padahal, siapa pun lahir ke dunia membawa harapan dan impian. Jika saya terlahir kembar siam, saya ingin segera dipisahkan jika memungkinkan. Sebab saya sadar ingin menjadi manusia yang normal. Tetapi jika keputusan memisahkan kami adalah hal yang akan merugikan salah satu atau keduanya, maka dengan sabar saya akan menjalani hidup apa adanya. Saya hanya akan berusaha keras menjalani kesukaan saya seperti menulis dan membaca. Dan membangun prestasi di bidang itu. Setidaknya dengan jalan itu hidup saya akan memberikan manfaat bagi orang lain dengan karya

    BalasHapus
  8. Nama: Bety Kusumawardhani
    Email: aki.no.melody@gmail.com
    Akun twitter: @bety_19930114

    “Jika kamu terlahir sebagai kembar siam, apa yang akan kamu lakukan?”
    Aku ingin bermain hide and seek heheh *bercanda*.. Aku akan menulis buku diary yg nantinya dikumpulkan menjadi sebuah buku, lalu aku akan kirimkan naskahnya ke penerbit spring... Siapa tahu kami akan terkenal seperti Tippi dan Grace.. Uang penjualan buku dan royalti akan kami berikan pada para penyandang disabilitas dan anak-anak kembar siam. Kami sudah sangat bersyukur dengan keadaan seperti ini, tidak perlu berpisah. Kami justru akan menjadi motivator kembar siam yg mengajarkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih impian dan menunjukkan bahwa perbedaan itu indah.

    BalasHapus
  9. Nama: Didi Syaputra
    Email: syaputradiddy@gmail.com
    Twitter: @DiddySyaputra

    Jika terlahir sebagai kembar siam, yang akan kulakukan terutama sekali menerimanya dengan sepenuh hati. Terlepas semenyedihkan apapun keadaanku saat itu, seperti apapun bentuknya, yang harus kulakukan hanya menerimanya, menerima segala ketentuan yang telah ditetapkanNya. Karena pada hakikatnya manusia diciptakan hanya diberi dua pilihan untuk menyikapi takdir hidupnya; menerima dengan hati yang lapang dan menjadikannya sebagai pelajaran kedepan atau malah menentang dengan tanpa merubah apapun, itu saja.

    Memang kita gak bisa memilih takdir, tapi kita selalu punya pilihan untuk menghadapinya. Menerimanya dengan sepenuh hati. Mengikhlaskan. Tanpa mengeluh. Berpasrah dengan segala ketentuanNya. Dan percaya bahwa yang dimiliki saat ini adalah yang memang benar-benar sesuatu yang layak dan terbaik yang dipilihkanNya untuk kita miliki, bukan untuk orang lain, hanya untuk kita. Bersyukur telah diberi izin menghirup udara di dunia, meski sosok diri seringkali tersisih; tepatnya disisihkan, tapi toh mereka juga diciptakan oleh Pencipta yang sama, so kenapa harus down hanya karena hal itu, ya mungkin gak semudah itu juga melakukannya, tapi aku sangat-sangat yakin akan bisa melakukannya, aku hanya perlu mencoba dan mencoba selagi mampu. Dan orang-orang yang menganggapku rendah pastinya juga punya kekurangan, hanya gak terlihat nyata saja di depan mata, bukankah kekurangan yang tersembunyi akan lebih mengejutkan jika terungkap. So, kenapa harus takut dengan kekuranganku yang tampak jelas. Mengingat juga sangat kecilnya kemungkinan pemisahan kami, dan tentunya masing-masing dari kami punya keinginan juga cita-cita yang ingin dicapai kedepannya, alternatif yang sangat mungkin dipilih ya berjuang bersama; menerima dan mensyukuri keadaan ini sama-sama.

    Lalu yang selanjutnya akan kulakukan adalah mengukir prestasi, yang pasti keadaanku saat ini gak akan menjadi penghalang untukku berprestasi, ya karena satu-satunya cara- terkhusus bagi orang yang sepertiku; yang dengan wujud 'istimewa' ini agar diakui eksistensinya hanya dengan prestasi, dan yang gak kalah penting harus wajib dilakukan adalah menginspirasi sebisaku dengan segala yang kupunya, karena aku sangat-sangat yakin dan percaya bahwa perbedaan sosokku ini gak serta merta begitu saja dititipkan Tuhan untukku, pasti ada amanah yang harus kujalankan dengan perantaranya; menginspirasi, lebih khusus pada manusia-manusia istimewa yang sepertiku. Dan perbedaan sosok ini juga akan menjadikanku lebih bijak memaknai hidup, lebih bisa menghargai orang lain yang mungkin punya keistimewaan lainnya dan lebih bisa menghargai sisa waktu yang kupunya, sebab mungkin saja sewaktu-waktu tubuh 'istimewa' ini akan menghentikan fungsinya dengan tiba-tiba, mengingat kebanyakan yang terlahir kembar siam sangat jarang tubuhnya kerasan berada di bumi, lebih berpeluang mendahului, walaupun sebenarnya bukan pesimis juga dengan keadaanku saat ini, hanya saja peluang untuk itu lebih besar dari yang normalnya. Dan karena ini aku harus lebih bersiap diri untuk sewaktu-waktu kehilangan yang kupunya, entah itu sosok di sekitarku, bahkan hingga diriku sendiri.

    Seenggaknya empat hal yang akan (dan bisa) kulakukan jika terlahir sebagai kembar siam; menerimanya, mensyukuri, mengukir prestasi dan terakhir menginspirasi.

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Nama : Hazhwa
    Email : hazhwa@gmail.com
    Twitter : @jingga962

    Yang aku lakukan jika terlahir sebagai kembar siam adalah tetap terus menjalani hidup dengan rasa bersyukur. Karena meski terlahir tidak sempurna, itu semua bukan sebuah alasan untukku tak mensyukuri nikmat dari Sang Pencipta. Dengan kita bisa bernafas saja, menurutku itu adalah nikmat yang sudah begitu besar, terlahir dengan fisik yang sempurna merupakan bonus dari-Nya. Aku akan terus menjalani hidup, mengikuti perkumpulan orang-orang sepertiku, agar aku tahu dan dapat mengasah kelebihan yang Allah berikan padaku dibalik kekuranganku.

    BalasHapus
  12. Nama Lengkap : Hamdatun Nupus
    Akun Twitter : @HamdatunNupus
    Link Share : https://twitter.com/HamdatunNupus/status/854881394970968064

    Yang kulakukan jika terlahir sebagai kembar siam ?

    Aku terlahir kembar, tapi sunatullah saudara ku yang satunya meninggal dunia setelah lahir. Jadi bisa dibilang akupun belum tahu rasanya memiliki saudara kembar, apalagi siam.

    Jika ditanya apa yang akan kulakuan jika terlahir kembar siam (disaat aku sudah cukup mengerti konsekuensi bertubuh dempet) aku akan meminta pendapat saudaraku terlebih dahulu tentunya. Karena ini tubuh kami, dan sudah sepatutnya kami mencintainya. Dia bagian dari diriku, aku pun bagian dari dirinya. Apakah dia menginginkan pemisahan atau tidak, karena aku tidak akan melakukannya jika saudaraku tidak menyetujuinya.

    Dan aku akan menjadi yang pertama menyetujui pemisahan itu. Seperti yang kubilang sebelumnya, kami mencintai tubuh ini. Sudah sangat layak kami menjaganya dengan baik, karena dengan melakukan proses pemisahan itu artinya aku membiarkan bagian diriku yang satunya untuk berproses sendiri. Memiliki kesempatan-kesampatn lain dalam hidupnya yang tidak selalu harus ada aku nya. Dan harus dipastikan proses pemisahan itu aman bagi kesehatan kami.


    BalasHapus
  13. Elsita F. Mokodompit
    @sitasiska95
    Morowali, Sulawesi Tengah

    Jujur nggak Purnam kepikiran tentang kalau gimana aku jadi kembar siam. Hanya saja, kalau misalkan iya maka aku akan memiloh jalan kesembuhan. Bukan tidak bersyukur atas apa yang Tuhan beri, tapi sebagaimana kita tahu, hal itu akan sangat membatasi ruang gerak kita. Jika memungkinkan untuk kesembuhan, maka aku akan memilih hal itu. Tentu terlahir istimewa adalah suatu kebahagiaan, tapi akan lebih bahagia lagi kalau misal kami berdua bisa menggapai impian dengan 'bebas'. Tapi jika tidak bisa dilakukan operasi atau jalan penyembuhan lain maka aku hanya bisa berlapang dada, terus saling menyemangati, berusaha berkarya walau terhalang banyak hal. Karena buatku kalau sesuatu sudah kita usahakan namun tidak ada perubahan maka jalan terbaik adalah menikmatinya dan mensyukurinya sebagai jalan terbaik yang dipilihkan Tuhan

    BalasHapus
  14. nama : Riska budiarti
    email : riskabudiarti234@gmail.com
    twitter : @riskabudiarti3
    link share : https://twitter.com/RiskaBudiarti3/status/855189092513992704

    “Jika kamu terlahir sebagai kembar siam, apa yang akan kamu lakukan?”

    jika saja aku terlahir sebagai kembar siam, mungkin aku akan diam saja dan menerima kondisi itu. tergantung juga bagaimana dengan keluarga dan saudaraku. jika saja mereka menginginkan untuk di operasi, mungkin aku akan mengikutinya. karena keluarga juga ingin hal yang terbaik bagi saudara-saudaranya. sebenarnya tidak perlu malu jika kita memiliki kondisi fisik yang tidak sempurna, itu semua adalah kehendak dari Tuhan untuk menguji kesabaran kita. biasanya orang-orang yang seperti itu akan dilebihkan derajatnya karena tidak kesempurnaan diri.jika kita sabar dalam menghadapinya, sudah di pastikan ujian yang diberikan kepadamu tidak akan sia-sia.

    BalasHapus
  15. nama: Aulia
    email: auliyati.online@gmail.com
    twitter: @nunaalia

    “Jika kamu terlahir sebagai kembar siam, apa yang akan kamu lakukan?”

    Membaca review tentang Grace dan Tippi yang kembar siam di novel One aja aku sudah nggak bisa ngebayangin gimana mereka bisa menjalani takdir itu. Kalau aku sendiri yang mengalaminya, sepertinya nggak bisa terbayang deh.
    Tapi kita memang tidak bisa memilih akan terlahir seperti apa. Semuanya atas kehendak dan kuasa Tuhan.

    Jadi jika terlahir sebagai kembar siam, aku akan menerimanya dengan ikhlas dan sabar, karena Tuhan menciptakan sesuatu pasti ada hikmahnya. Tuhan menciptakan kita seperti itu pasti karena kita mampu menjalaninya. Walaupun begitu tentu saja kita harus berusaha yang terbaik. Jika ada kemungkinan bisa dilakukan operasi pemisahan dan yakin keberhasilannya lebih besar, aku berharap bisa dilakukan. Namun jika resiko buruknya lebih besar, aku rela untuk tetap menyatu dengan saudaraku. Kami akan saling menguatkan dan mendukung. Mungkin aku lebih berpikir jika kami lebih beruntung karena mengalami 'takdir indah' itu bersama. Sementara mungkin ada orang lain yang mengalami 'takdir indah' lainnya namun hanya menanggungnya sendiri. Dan akhirnya, rasa syukur akan tetap ada di hati kami.

    BalasHapus
  16. nama: Hani Kartika
    email: hannikartikaa@gmail.com
    twitter: @haniktsr

    “Jika kamu terlahir sebagai kembar siam, apa yang akan kamu lakukan?”

    Jika aku terlahir sebagai kembar siam, satu tubuh seperti Grace dan Tippi, maupun bagian tubuh lain, pasti aku tidak akan menyadarinya waktu aku masih bayi. Namun, jika di umurku yang seperti sekarang, dan aku masih berdempet dengan saudara kembarku. Satu hal yang pasti kulakukan adalah saling support satu sama lain.

    Sulit bagiku membayangkan memiliki saudara, karena jujur aku adalah anak tunggal. Dalam situasi seperti ini, tidak ada alasan untuk membenci siapapun, orang tua, saudara kembar siamku, maupun Tuhan. Setidaknya, aku bersyukur sudah pernah mencicipi dunia ini, dan bisa terlahir dengan saudara yang pasti amat kucinta, yang berjuang bersama di rahim, hingga berjuang bersama untuk bisa melihat dunia dan seisinya. Tidak ada yang lebih dekat denganku selain dia, bukan?

    Namun, mau tak mau, seiring berjalannya waktu. Tidak akan mungkin bagi kami untuk terus dalam keadaan demikian. Pemisahan harus dilakukan. Dalam sudut pandangku, apapun akan kulakukan demi saudara kembar siamku, aku tak peduli apapun resikonya, jikalau hanya satu yang bisa diselamatkan, kumohon pada Tuhan untuk menyelamatkan saudara kembarku. Tidak mungkin kan aku meminta pada saudara kembarku untuk rela mati demi aku? Walaupun sebenarnya pasti aku ingin hidup normal dan menjadi motivator bagi orang lain. But she is more than everything.

    BalasHapus
  17. Nama : Riza Putri Cahyani
    Email : rizaputricahyani@gmail.com
    Twitter : @Zhaa_Riza23

    Mungkin disaat masih kecil aku masih belum mengerti akan seperti apa kedepannya. Tapi semakin usiaku bertambah pasti aku merasa bahwa aku istimewa karena diberikan seseorang yg selalu ada untukku. Aku akan bersyukur kepada Allah dgn keadaanku. Kalau kami memang harus dipisahkan maka aku rela karena aku yakin masing-masing dari kami punya mimpi sendiri dan ingin mewujudkan impian itu. Jika dgn berpisah akan lebih mudah bagi kami menjalani semua hal, aku mau dipisahkan. Tetapi jika operasi pemisahan sulit dilakukan apalagi sampai harus mengorbankan salah satu maka aku lebih memilih mengalah dan biarkan kami tetap bersatu sehingga tdk ada yg dikorbankan. Bagaimanapun keadaannya, menjadi kembar siang mungkin hal yg menyenangkan karena ada seseorang yg selalu tau keadaan kita tanpa perlu bertanya dan kita tdk bisa saling menyembunyikan suatu hal. Aku berusaha menjalani hidup seperti biasa dgn pasangan kembar siamku, tanpa memedulikan tatapan aneh dari orang lain, aku ingin selalu menguatkan dan meyakinkannya bahwa apa yg terjadi pada kami adalah anugerah terindah dari Allah yg hanya dimiliki oleh orang yg menurut Allah mampu menerimanya.

    BalasHapus
  18. Nama : Fridalia Septiarini H
    E-mail : fridaliash20@gmail.com
    Twitter : @frdliash

    Jawaban :
    Kalau aku terlahir sebagai kembar siam.....
    Jujur, aku ngga bisa bayangin. Dari lubuk hati yang terdalam, aku memang ingin memiliki saudara kembar. Tapi ngga pernah bayangin saudara kembar sia. Jika hal itu terjadi, yang pertama dilakuin pasti mencoba untuk menerima. Adanya aku dan kembaranku hidup tentu juga ada andil dari penerimaan kedua orang tuaku, jadi kalau orang tuaku saja bisa menerimanya. Kenapa aku tidak? Selanjutnya, mencoba bersikap layaknya manusia biasa. Ini tentu sulit, kita pasti akan dipandang berbeda oleh orang lain. Tapi aku mencoba untuk melakukan sesuatu seperti manusia biasa saja : membaca buku berdua mungkin, mendengarkan musik dari earphone yang sama, belajar memasak bersama, menonton film, dll. Pasti mengasyikan melakukan sesuatu bersama. Yang terakhir, selalu bersyukur dan berhusnudzon. Yakinlah Tuhan memberikan sesuatu yang terbaik. Kalau kita diberikan kekurangan, dibalik itulah terdapat seribu macam kelebihan. Jangan khawatirkan satu kekuranganmu tapi galilah suatu kelebihanmu. Jangan biarkan orang mengasihanimu, tapi buatlah orang merasa terinspirasi olehmu.
    Yaaa intinya ada sesuatu yang indah dibalik satu ujian Tuhan. Jadi aku nggak akan sedih berlarut kalau terlahir sebagai kembar siam. Insyaallah

    BalasHapus
  19. Nama: Rosi Eksa
    E-mail: ravarasre@gmail.com
    Akun twitter: @Arthms12

    “Jika kamu terlahir sebagai kembar siam, apa yang akan kamu lakukan?”

    Aku bahkan nggak ingin memikirkannya, serius. Tapi kurasa ini bukan pertanyaan, tapi tantangan. Pasti sangat nggak nyaman melihat seseorang yang kembar siam, memikirkan seseorang yang kembar siam, apalagi memikirkan diri sendiri sebagai kembar siam.

    Dan bagusnya, aku suka tantangan. Dengan pikiranku sekarang yang hidup 'sendiri' tentu aku pasti akan menjawab; aku nggak mau, aku akan melakukan operasi pemisahan, aku nggak mau terlihat aneh dan dikucilkan.

    Tapi memikirkan semuanya lewat sudut pandang Grace/Tippi, tentu saja apa yang aku bawa sejak lahir, nggak mungkin nggak menyatu dengan perasaanku.

    Berbagi rahim dengan dia, berbagi tubuh dengannya, bahkan merasakan kebingungan ketika memasang sepatu, kaki siapa yang sedang kupasangi ini?
    Tapi jika kami dibekali hati yang lapang dan kedua orangtua yang tidak pernah putus kasih sayang, tentu kami akan merasa betah meskipun dalam kondisi seperti itu.

    Setidaknya, ada orang yang peduli dan mau melindungi kami dari 'patah hati' itu sudah cukup. Tidak ada yang perlu disesalkan, tidak ada yang perlu diubah. Sebab penerimaan diri hanya akan hadir dari faktor-faktor luar. Selama kami terlindung dengan kasih sayang, hal itu nggak akan jadi masalah.

    Kami pasti bisa melakukan hal-hal seperti yang biasa dilakukan semua orang.

    Tapi, lambat laun, semakin dewasa, aku berpikir bahwa semuanya tidak akan semudah ketika orangtua mengurus dan melindungi. Kami berhak menjalani sesuatu yang kami cintai, yang menunjang hobi atau cita-cita. Juga masa depan, cinta, kehidupan yang lebih baik.

    Rasanya pasti akan sulit untuk bekerja, menerima penghargaan, atau aktivitas yang berhubungan dengan kesukaan kami. Jika ada kemungkinan untuk berpisah, aku pasti akan menerimanya.

    Aku bisa mendapatkan kakiku sendiri. Aku juga bisa mengenal perasaan rindu kepada belahan jiwaku. Ya, itu memang tragedi jika kami sudah terbiasa berdua. Tapi pasti akan lebih banyak sisi positif kalau kami berada dalam tubuh yang berbeda. Semua orang tahu itu.

    Intinya, aku hanya akan menjalani kehidupan apa adanya. Dan terus berusaha meraih yang terbaik meski harus melewati banyak kepahitan.

    BalasHapus
  20. wah. terimakasih, kak! email segera kukirim. senangnya, alhamdullilah.

    BalasHapus

Posting Komentar