1. The
Life-Changing Magic of Tidying Up, Marie Kondo
Isi buku ini bagus banget. Meskipun terkesan sebagai buku
tips beres-beres, menurut saya buku ini lebih dari itu. Berbagai hal yang
ditulis Marie Kondo tentang beberes rumah ternyata berpengaruh kepada kehidupan
kita sehari-hari. Pokoknya, layak baca banget, deh! Benar-benar buku yang layak
dibaca bagi siapa pun yang ingin mengubah hidupnya dan kesehariannya menjadi
lebih baik.
2. Jejak-Jejak
Cinta, Tony Raharjo
Buku ini termasuk buku underrated. Buku yang kurang
terkenal. Saya pun membaca buku ini boleh pinjam dari koleksi perpustakaan
kantor. Walaupun sampulnya tampak sederhana, isinya sangat istimewa.
Tulisan-tulisan di dalamnya menasihati saya dengan cara yang lembut dan tanpa
merasa digurui. Silakan baca selengkapnya di sini.
3. Sadar
Penuh Hadir Utuh, Adjie Silarus
Buku
ini juga boleh pinjam punya teman sekantor saya. Saya tertarik membaca buku ini
karena judulnya. Entah mengapa, setelah membaca judulnya, saya merasa saya
butuh membaca buku ini. Ternyata apa yang saya pikir benar. Buku ini sangat
bagus dan memang dibutuhkan saya di masa-masa seperti ini. Masa di mana segala
fokus dan perhatian terbagi ke mana-mana. Terjebak rutinitas tanpa menikmati
momen yang terlewati.
Baca juga ulasan saya tentang buku ini di sini.
4. Lukisan
Dorian Gray, Oscar Wilde
Salah
satu dari sedikit buku klasik yang saya baca tahun ini dan membuat saya ingin
membaca lebih banyak buku klasik lagi tahun depan. Meskipun di dalam buku ini
terdapat banyak paragraf panjang, yang bisa jadi membosankan bagi sebagian
orang, bagi saya tidak sama sekali.
Saya
suka dengan setiap kalimat yang ditulis Oscar Wilde di buku ini. Bagaimana ia
mengungkapkan perasaannya, pikirannya, pendapatnya terhadap kehidupan lewat
tokoh-tokoh yang ada di buku ini. Saya berharap Oscar Wilde menerbitkan novel
lain selain Lukisan Dorian Gray. Sayangnya, harapan saya tidak akan terkabul
karena Lukisan Dorian Gray adalah satu-satunya novel yang ditulis Oscar Wilde.
Baca juga ulasan saya tentang buku ini di sini.
5. Awe-Inspiring-Me,
Dewi Nur Aisyah
Awalnya,
saya tidak terlalu tertarik membaca buku ini karena menyangka buku ini
diperuntukkan bagi muslimah muda. Usia sekitar SMA hingga kuliah. Tetapi karena
buku ini juga salah satu koleksi perpustakaan kantor, saya iseng-iseng
membacanya.
Ternyata
isinya bagus dan nggak hanya untuk remaja muda. Meskipun memang jauh lebih
cocok untuk mereka, tetapi buat saya juga masih cocok. Masih banyak hal-hal
yang sering saya lupakan atau abaikan,
diingatkan kembali di buku ini. Dan cara penulis menyajikan tulisannya
itu enak sekali, seperti sedang diajak ngobrol tanpa merasa digurui. Menurut
saya, untuk buku-buku self-help, membuat pembaca tidak merasa digurui adalah
syarat mutlak.
Baca juga ulasan saya tentang buku ini di sini.
Baiklah,
itu lima buku terbaik yang saya baca di tahun 2017. Sebenarnya masih ada
beberapa lagi, sih. Tetapi kan judulnya “Best Books”, jadi saya pilih
benar-benar yang menurut saya “The Best”.
Empat
dari lima buku yang saya sebutkan adalah non-fiksi. Keempatnya sangat layak
dibaca siapa saja yang ingin hidupnya lebih baik dari hari-hari kemarin.
Sedangkan satu novel klasik itu tergantung selera masing-masing.
Semoga
tahun 2018, makin banyak buku bagus yang saya temukan dan baca. Bagaimana denganmu, apa buku terbaik yang kamu baca di tahun 2017?
Komentar
Posting Komentar