Penulis: Kerstin Gier
Penerjemah: Fransisca Paula Imelda
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2013
Halaman: 311
Gwendolyn tak pernah menyangka bahwa dialah yang mewarisi
gen penjelajah waktu di keluarganya. Selama ini dia dan seluruh keluarganya
menganggap Charlotte-lah yang mewarisi gen itu, mengingat tanggal lahirnya
sesuai dengan perkiraan pewaris gen. Nyatanya, yang terlempar ke zaman lampau
bukanlah Charlotte melainkan Gwendolyn.
Keluarga Sheppard alias keluarga Gwendolyn dari pihak ibu
memang memiliki keunikan dan rahasia yang tidak diketahui orang banyak. Mereka
memiliki gen penjelajah waktu yang memungkinkan mereka untuk berkelana ke zaman
lampau. Hanya saja tidak semua keturunan mewarisi gen tersebut. Di setiap
generasi, paling tidak hanya satu yang memiliki kemampuan menjelajah waktu.
Gwendolyn masih tak percaya kalau ia yang mewarisi gen
tersebut. Pasalnya, seumur hidupnya ia melihat Charlotte telah dipersiapkan
untuk kembali ke masa lalu. Charlotte hafal sejarah Inggris, mengerti tata
karma dari abad 17, hingga pandai menari dansa Minuet. Sementara itu, Gwendolyn
tidak tahu apa-apa tentang masa lalu kecuali dari pelajaran Sejarahnya yang
tidak terlalu memuaskan.
Saat akhirnya keluarganya benar-benar percaya bahwa
Gwendolyn-lah yang mewarisi gen penjelajah waktu, ia membawa Gwendolyn ke
sebuah tempat perkumpulan para penjelajah waktu. Di sana kemampuan Gwendoly
menjelajah waktu akan diatur oleh mesin bernama kronograf yang memastikan bahwa
ia akan terlempar ke tempat dan tahun yang aman dan dapat kembali ke masa
sekarang dengan selamat.
Gwendolyn yang masih terkejut dengan kondisi terbarunya juga
dihadapkan pada banyak rahasia tentang perkumpulan penjelajah waktu. Banyak hal
yang belum diketahuinya tetapi tidak ada satu pun yang mau menjelaskannya pada
Gwendolyn. Di saat yang sama, Gwendolyn juga harus berhadapan dengan Gideon, si
penjelajah waktu dari generasi yang sama dengan Gwendolyn tetapi dari keluarga
yang berbeda. Sifat Gideon yang menyebalkan dan seolah tahu segalanya tentang
perkumpulan penjelajah waktu membuat Gwendolyn makin kesal dan berharap bukan
dia yang mewarisi gen tersebut.
My Review
Oke, panjang banget ya sinopsisnya… Intinya, sih, waktu
hendak membaca buku ini, tidak ada ekpektasi apa pun. Hanya tergoda rasa
penasaran tentang penjelajah waktu dan harga obral yang murah. Tak disangka,
ternyata novel ini seru banget!
Novel ini dibuka dengan adegan di Hyde Park, London, tahun
1912. Diceritakan sepasang muda-mudi sedang duduk bersama. Si gadis menangis,
sedangkan si pemuda berusaha menenangkannya. Tidak diceritakan siapa gadis dan
pemuda itu. Yang jelas si pemuda itu memanggil si gadis dengan panggilan
“Putri” dan memintanya menikah dengannya. Dan si gadis mengatakan, “Ya.”
Setelah itu, kisah bergulir dari sudut pandang Gwendolyn.
Murid yang biasa-biasa saja, punya sahabat karib bernama Leslie, dan bisa
melihat hantu atau begitulah pemikirannya. Gwendolyn ini punya sifat yang
blak-blakan, berani, tetapi mudah frustasi juga. Paling suka dengan komentar
atau pemikirannya Gwendolyn tentang apa pun. Bikin ketawa.
Alur ceritanya juga seru, bikin penasaran, dan nggak
bertele-tele. Di buku pertama ini, semua masih rahasia. Dari rahasia tentang
kronograf yang dicuri, keinginan bangsawan penjelajah waktu, dan berbagai
kejadian di masa lalu yang berhubungan dengan masa sekarang, dan yang lebih
penting adalah sesuatu yang akan membahayakan Gwendolyn. Apakah itu?
Komentar
Posting Komentar