Penulis: Zeynep Sevde Paksu
Ilustrator: Irma Zmiric
Penerjemah: Tim Alif
Penerbit: Republika Penerbit
Tahun Terbit: Maret 2016
ISBN: 978-602-0822-22-8
Super Diary 1 adalah sebuah catatan harian milik Super Kid
yang memiliki berbagai macam pertanyaan unik. Pertanyaan-pertanyaan yang
mungkin dianggap aneh bahkan kelewat batas oleh orang dewasa, namun anak kecil
menganggap pertanyaan itu normal saja karena mereka benar-benar ingin tahu.
Salah satu pertanyaan Super Kid adalah apakah pembuka botol
ada dengan sendirinya? Dia berpikir, mungkin saja pembuka botol muncul dengan
sendirinya, logam itu menekuk sendiri agar bisa menjadi pembuka botol. Saat ia
menanyakan hal itu pada ibunya, ibunya hanya tertawa sambil mengatakan kalau
pembuka botol tidak mungkin bisa ada dengan sendiri. Seseorang pasti telah
membuatnya.
Jika diperhatikan lagi, pertanyaan Super Kid mirip dengan
pertanyaan, “Apakah alam semesta ada dengan sendirinya? Mungkin saja mereka muncul
dengan keinginan sendiri bukan?”
Sebagai orang dewasa, mungkin kita akan bersikap tak jauh
beda dengan ibu Super Kid bahwa pembuka botol tak mungkin tercipta dengan
sendirinya. Pasti ada seseorang yang membuatnya. Jika begitu, berarti sama
dengan alam semesta, bukan? Tak mungkin alam semesta yang besar, menakjubkan, dan
teratur ini tercipta sendiri. Pasti ada yang menciptakannya, bukan?
Pertanyaan lain lagi saat tangan Super Kid yang terluka
karena pembuka botol telah sembuh. Ia bertanya, “Siapa yang menjahit luka di
tanganku? Apakah ia menjahit sendiri?”
Kini giliran neneknya yang menjawab bahwa kulit tidak
mungkin menjahit lukanya sendiri. Allah-lah yang menyembunyikan. Dan Super Kid
pun bertanya dengan penasaran, “Tetapi bagaimana Allah menyembuhkan lukaku? Aku
tidak melihat Allah di sekitar sini?”
Bagaimana jika kita yang mendengar pertanyaan ini dari anak
kita, atau adik dan sepupu kita? Mungkin kita akan langsung mengatakan, “Hussh!
Jangan ngomong macem-macem kamu!”
Akan tetapi, si nenek super ini tidak mengatakan hal itu. Dia
malah mengumpamakan luka yang sembuh dengan sebuah tasbih. Butir-butir tasbih
tak mungkin berbaris dan melubangi diri mereka sendiri lalu masuk ke dalam
tali. Pasti ada pembuat tasbih yang melakukannya. Sekarang yang ada di depan Super
Kid hanya sebuah tasbih, tetapi itu tidak bisa meniadakan kenyataan bahwa ada
pembuat tasbih yang membuat tasbih tersebut meskipun Super Kid tidak melihat si
pembuat tasbih di situ.
Begitu juga dengan barang-barang lain yang kita gunakan.
Bukan karena kita tidak melihat si pembuat meja, si pembuat kursi, kita
mengatakan kalau tidak ada pembuat meja dan kursi, kan?
Buku Super Diary 1 ini sangat bagus dan sangat membantu
orang tua menanamkan aqidah kepada anak-anak. Kita dapat mencontoh sikap dan
jawaban orang dewasa (terutama Nenek Super) di buku ini jika menemukan
pertanyaan anak-anak yang serupa dengan pertanyaan Super Kid. Disusun seperti
buku diary dengan sudut pandang seorang anak yang penuh rasa ingin tahu, saya
yakin anak-anak akan menyukai buku ini seperti orang dewasa pun akan
menyukainya juga.
Buku ini juga dilengkapi catatan kecil dari Super Kid
tentang Asma’ul Husna. Catatan kecil ini juga ditulis dari sudut pandang Super
Kid dan di bagian akhir mengenalkan tentang nama-nama Allah. Sebuah buku yang
sangat sayang untuk dilewatkan.
bagus tulisannya salam dari ezzyh
BalasHapus