Penulis: Ruta Sepetys
Penerjemah: Ingrid Nimpoeno
Penyunting: Rifka Iffati Farihah
Penerbit: Noura
Tahun Terbit: Cetakan 1, Desember 2014
ISBN: 978-602-1306-45-1
Lina kehilangan kehidupannya yang indah dan menjanjikan masa
depan cerah ketika tentara NKVD mendatangi rumahnya pada suatu malam. Tanpa
penjelasan apa-apa, tentara NKVD meminta ia, ibunya, dan adiknya untuk
mengemasi barang-barang dan naik ke sebuah truk. Di truk itu, mereka bertemu
dengan orang-orang yang senasib dengan mereka. Diciduk oleh tentara NKVD dan
diminta untuk meninggalkan rumah.
Lina tidak tahu apa kesalahan mereka sehingga mereka bertiga
harus ditangkap. Ditambah lagi, ayahnya yang bekerja sebagai rektor universitas
sudah lama tidak pulang. Ada yang mengatakan ayahnya diculik tentara NKVD. Sementara itu, tentara NKVD mendatangi lebih
banyak rumah, mengangkut orang-orang secara paksa. Memisahkan para lelaki
dengan para perempuan, anak-anak, dan orang-orang lemah.
Mereka lalu ditempatkan di gerbong kereta yang seharusnya
membawa ternak dan hasil tani. Di sana ia bertemu dengan lebih banyak lagi
orang, yang sama-sama ketakutan dan kebingungan. Kereta itu bergerak semakin
lama semakin menjauhi Lithuania.
Lina sangat ingin bertemu ayahnya. Ia hanya bisa membuat gambar-gambar
agar ayahnya bisa mengetahui ke mana ia, ibu, dan adiknya pergi. Ia hanya bisa
membuat gambar-gambar untuk mencurahkan isi hatinya, kenangannya, dan
kebenciannya terhadap Stalin, Soviet, dan tentara NKVD yang telah merampas
Lithuania dan kehidupannya.
My Review
Saya tertarik membaca Between Shades of Gray karena banyak
yang mengatakan novel ini bagus. Terlebih lagi, novel ini adalah historical
fiction yang mengangkat tema Perang Dunia Kedua. Saya sendiri tidak banyak
mengetahui peran Lithuania di Perang Dunia Kedua. Membaca novel ini, meskipun
tidak banyak penjelasan sejarah, cukup menggambarkan di mana posisi Lithuania
kala itu.
Seperti biasa, setiap kali membaca buku bertema perang itu
membuat saya bersyukur sekali tidak mengalami masa itu. Saya tidak bisa
membayangkan seperti apa rasanya menjadi Lina dan penduduk Lithuania lain yang
dijejalkan dalam gerbong kereta. Berhari-hari di atas rel tanpa tahu hendak
dibawa ke mana. Tidak ada kamar mandi untuk buang hajat. Hanya diberi makanan
berupa bubur encer yang ditaruh di ember.
Saat akhirnya kereta itu berhenti pun, penderitaan tidak
ikut berhenti. Menjalani hari-hari seperti budak untuk tentara NKVD. Didera
kelaparan dan berbagai penyakit. Dan yang paling parah adalah ketika mereka
dibawa ke Siberia dan tinggal di sana untuk membangun pabrik makanan untuk
tentara NKVD.
Saya suka dengan cara penulis menggambarkan apa yang
dialami Lina. Begitu pula dengan penempatan flashback kehidupan lama Lina yang
sangat kontras dengan kehidupan yang dia jalani setelah tentara NKVD
menciduknya. Benar-benar kontras dan membuat miris.
Meskipun di cerita ini Lina adalah tokoh utama, saya
lebih suka dengan karakter ibu Lina, Elena, yang sangat tabah, tegar, dan tetap
mampu berpikir jernih dan optimis, bahkan di saat situasi sulit. Saya juga suka
dengan adiknya Lina, Jonas, yang di awal cerita tampak penakut lalu keadaan
mengubahnya menjadi tabah dan berani.
Di bagian belakang, penulis sedikit menceritakan tentang
sejarah Lithuania dalam Perang Dunia Kedua. Ternyata saat itu, Lithuania,
Latvia, dan Estonia, sempat hilang dari peta. Penulis juga bercerita bagaimana
dia melakukan riset untuk buku ini, mewawancarai para penyintas deportasi
Lithuania dan masih banyak lagi. Tak ayal, kisah Between Shades of Gray terasa
begitu hidup dan nyata. Saya jadi penasaran dengan karya Ruta Sepetys
lainnya.
Komentar
Posting Komentar