Penulis: Bryn Barnard
Penerjemah: Nuraini Mastura
Penyunting: Nurhadiansyah
Penerbit: Noura
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Juli 2017
Halaman: 84
The Genius of Islam adalah buku yang membahas
penemuan-penemuan umat Islam yang mengubah dunia. Dari hal yang terkesan remeh
temeh seperti sabun, kopi, hingga angka, musik, rumah sakit, dan masih banyak
lagi.
Bagian awal buku ini menjelaskan secara singkat awal
perkembangan agama Islam di Mekah dan penyebarannya ke penjuru dunia. Kemudian,
berlanjut pada bidang-bidang yang ‘tersentuh’ peradaban Islam seperti, tulisan,
kertas, buku, matematika, desain dekorasi dan bangunan, kesehatan, agrikultura,
penemuan tuas dan angkol, musik, penglihatan, hingga akhirnya saat peradaban
Muslim mulai meredup dan ‘diganti’ oleh ilmuwan-ilmuwan lain dari Barat.
Siapa sangka jeruk Florida adalah salah satu tumbuhan yang dibawa dan disebarluaskan oleh bangsa Muslim? Siapa sangka awal mula sistem rumah sakit berasal dari peradaban Muslim? di mana orang-orang sakit mendapat tempat dan perawatan khusus agar mereka sehat kembali. Dan masih banyak lagi hal-hal yang selama ini terasa biasa banget di kehidupan sehari-hari, ternyata dulu itu nggak ada dan diciptakan, ditemukan, dan disebarluaskan oleh umat Muslim.
Saat membaca buku ini, rasanya seperti ingin kembali ke masa
lalu. Melihat kejayaan umat Islam dan membawanya ke masa kini. Sayangnya, kita
tidak bisa kembali ke masa lalu. Kita hanya bisa belajar sejarah dan berusaha
tidak mengulang yang salah dan mengembalikan apa yang seharusnya kita lakukan.
Buku ini secara jujur mengungkapkan alasan yang membuat masa
keemasan umat Islam tenggelam dan padam, diganti oleh peradaban Barat sehingga
anak-anak sekarang pun mungkin lebih familiar dengan ilmuwan-ilmuwan Barat
ketimbang ilmuwan-ilmuwan Muslim.
Di bab akhir, yang berjudul “Belajar untuk Lupa” dijelaskan bahwa pemikir-pemikir Kristen membenci keunggulan yang dimiliki peradaban Muslim sehingga mereka berusaha untuk mengenyahkan dengan berbagai cara. Salah satunya membakar buku-buku, menghilangkan nama-nama ilmuwan Muslim dan menggantinya dengan ilmuwan-ilmuwan Barat. Dan itu sepertinya masih terus berjalan hingga sekarang.
Di bab akhir, yang berjudul “Belajar untuk Lupa” dijelaskan bahwa pemikir-pemikir Kristen membenci keunggulan yang dimiliki peradaban Muslim sehingga mereka berusaha untuk mengenyahkan dengan berbagai cara. Salah satunya membakar buku-buku, menghilangkan nama-nama ilmuwan Muslim dan menggantinya dengan ilmuwan-ilmuwan Barat. Dan itu sepertinya masih terus berjalan hingga sekarang.
Buku ini sangat bagus, bahasanya juga cukup mudah dicerna sehingga anak-anak usia 10 tahun ke atas sudah bisa membaca buku ini. Tema-tema yang diangkat di buku ini memang tidak sebanyak buku 1001 Penemuan dan Fakta Mempesona Peradaban Muslim, tetapi penjelasannya lebih mendalam.
Selain itu, setiap ilustrasi di buku ini ternyata dibuat
oleh penulisnya juga. Keren. Saya jadi penasaran dengan buku-buku lain dari
penulis. Yang jelas, buku ini sangat layak dimiliki oleh setiap keluarga Muslim
yang cinta ilmu dan ingin ikut serta dalam membangun kembali kejayaan Islam.
“Bangsa Muslim menjadi masyarakat pecinta buku. Toko-toko buku dan perpustakaan menjadi bagian integral di setiap kota Muslim.”
“Bangsa Muslim menjadi masyarakat pecinta buku. Toko-toko buku dan perpustakaan menjadi bagian integral di setiap kota Muslim.”
“Islam menjadi sarana bagi penemuan intelektual yang belum
pernah terjadi dalam sejarah sebelumnya.”
“Jika menuruti pernyataan bahwa diri kita adalah apa yang kita makan, maka ada sedikit peradaban Islam dalam diri kita semua.”
“Jika menuruti pernyataan bahwa diri kita adalah apa yang kita makan, maka ada sedikit peradaban Islam dalam diri kita semua.”
“Penemuan Islam telah membuat dunia modern berputar.”
“Tanpa Islam, musik
Barat takkan dikenali.”
“Ketergantungan kaum cendikiawan Kristen terhadap
orang-orang Muslim yang dianggap musuh itu mengusik banyak pemikir Kristen.”
Komentar
Posting Komentar