Crenshaw; Sahabat Beda Dunia


Penulis: Katherine Applegate
Penerjemah: Prisca Primasari
Penyunting: Dyah Agustine
Penerbit: Mizan Fantasi
Tahun Terbit: Cetakan 1, Maret 2017
Halaman: 171
ISBN: 978-602-61099-2-7



Jackson tahu ada yang salah dengan hidupnya, dengan hidup keluarganya. Dia dan adik perempuannya selalu merasa kelaparan. Ayah dan ibunya diam-diam bertengkar sepanjang waktu. Satu per satu barang di apartemen mereka raib. Puncaknya, muncul seekor kucing raksasa bernama Crenshaw yang hanya bisa dilihat oleh Jackson.

Ya, Jackson tahu, Crenshaw adalah teman khayalannya yang telah lama menghilang. Crenshaw bilang, ia kembali karena Jackson memerlukan bantuannya. Tapi apakah bantuan dari seorang teman khayalan saja cukup untuk menyelamatkan keluarga Jackson dari kehilangan segalanya?

My Review

Baca buku ini rasanya sedih. Tidak seperti buku anak yang kebanyakan ceritanya ringan dan menghibur, Crenshaw bercerita tentang seorang anak dan keluarga yang berada dalam kesulitan ekonomi yang lumayan parah dan terancam menjadi tunawisma.

Kisah ini diceritakan dari sudut pandang pertama tokoh utama, Jackson. Ia bercerita tentang dirinya yang sangat menyukai fakta, terutama fakta tentang hewan-hewan, tentang Robin, adik perempuannya, tentang ayah dan ibunya yang bekerja di beberapa pekerjaan yang berbeda, Aretha, anjing peliharaan keluarganya, dan Marisol sahabatnya. Jackson juga bercerita tentang Desa Danau Angsa tempat apartemennya berada, dan Crenshaw, kucing raksasa yang ia temukan saat umurnya tujuh tahun dan muncul lagi sekarang. (Saya lupa tepatnya umur Jackson, mungkin sekitar sepuluh atau sebelas tahunan).

Di tengah cerita ada kilas balik masa lalu (yang sayangnya tidak ditandai dengan sesuatu sehingga saya sempat mengira masih dari kelanjutan cerita) tentang pengalaman Jackson dan keluarganya tinggal di mobil selama 14 minggu.

Sebelum tinggal di apartemen kecil nan sederhana, Jackson dan keluarganya pernah tinggal di rumah. Kemudian, ayahnya sakit sehingga terpaksa berhenti dari pekerjaannya. Lalu, ibunya mengambil banyak pekerjaan, setelah cukup pulih, ayahnya juga mengambil dua pekerjaan. Namun, ternyata itu tidak cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga mereka sehingga mereka terpaksa keluar dari rumah sewa tersebut dan tinggal di mobil.

Sedih banget pas bagian Jackson cerita tentang tinggal di mobil, membuat saya bersyukur tidak pernah mengalami hal serupa. Jackson juga bilang kalau dia tahu ada banyak anak-anak lain yang tak seberuntung dirinya, tetapi ia juga kesal dengan keadaannya dan keluarganya yang tak seperti keluarga normal. Saat tinggal di mobil itulah Jackson bertemu Crenshaw.

Crenshaw digambarkan sebagai kucing besar berwarna putih abu-abu. Ukurannya sebesar tubuh Jackson dan sangat suka permen jeli ungu. Sebagai teman khayalan, Crenshaw sebenarnya tidak melakukan hal-hal yang terlalu ‘nyata’, ia hanya mengobrol dengan Jackson dan selalu bilang kepada Jackson untuk mengatakan yang sebenarnya. 

Awalnya, Jackson tidak mengerti maksud Crenshaw, tetapi di akhir cerita Jackson mengerti dan mengatakan yang sebenarnya kepada kedua orang tuanya.

Cerita ini beneran bagus banget. Banyak pelajaran yang bisa kita dapat dari cerita Crenshaw. Bahasanya sederhana dan diceritakan dari sudut pandang anak-anak yang merasakan kegalauan yang luar biasa melihat kondisi keluarganya tetapi juga merasa tak berdaya karena dianggap masih anak-anak. Sangat bagus dibaca oleh anak-anak dan orang tua.

Btw, kalau lihat judulnya dan settingnya pindah ke Indonesia, sepertinya bakal cerita tentang anak Indigo nggak, sih? Hahaha...

Komentar