Gideon the Cutpurse: Para Penjelajah Waktu
Penulis: Linda Buckley-Archer
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Proofreader: M. Eka Mustamar
Ilustrasi Isi: Sweta Kartika
Desain Sampul: Dodi Rosadi
Penerbit: Mizan
Tahun Terbit: Cetakan 1, Februari 2009
Halaman: 502
Peter Schock tidak menyangka kalau kepergiannya ke Derbyshire malah membawa ia ke dalam perjalanan lintas waktu. Saat itu, Peter yang kecewa berat karena perayaan ulang tahunnya dibatalkan sang ayah, terpaksa ikut pengasuhnya, Margrit, ke rumah peternakan kerabatnya di Derbyshire.
Di sana Peter bertemu dengan Dr. Dyer dan anak perempuannya, Kate, yang seusia dengan Peter. Kate mengajak Peter ikut bersama ayahnya ke laboratorium untuk memperbaiki mesin yang rusak. Dr. Dyer adalah seorang ilmuwan yang tengah merancang sebuah mesin anti-gravitasi.
Karena ulah Molly, anjing Kate, entah bagaimana caranya, mesin buatan Dr. Dyer dan koleganya menyala dan 'mengisap' tubuh Kate dan Peter, dan melemparkan mereka ke abad 18.
Awalnya, Kate dan Peter tidak sadar kalau mereka terlempar ke masa lalu. Mereka hanya berpikir kalau mereka berada di tempat asing sampai mereka bertemu dengan Gideon Seymour. Ternyata Kate dan Peter berada di tempat yang sama, tetapi di waktu yang berbeda, yaitu Derbyshire tahun 1763.
Setelah menceritakan kisah mereka, Gideon berjanji akan membantu Kate dan Peter kembali ke tempat asal mereka, termasuk menemukan kembali generator yang ikut terbawa ke masa lalu, yang ternyata telah dicuri oleh Tar Man, perampok bengis yang tak takut mati.
Akankah Kate dan Peter berhasil mendapatkan kembali generator tersebut dari tangan Tar Man dan kembali lagi ke masa mereka?
My Review
Bagaimana rasanya berada di tempat yang sama tapi pada abad yang berbeda, lebih tepatnya, 3 abad lalu?
Gideon the Cutpurse: Para Penjelajah Waktu adalah sebuah novel fantasi petualangan yang menarik dan tipikal favorit saya banget. Perjalanan lintas-waktu, latar belakang Inggris abad 18, tokoh utama anak 12 tahun, unsur sejarah, masalah keluarga, dan petualangan, serta deskripsi yang begitu rinci dan kaya. Pokoknya paket lengkap.
Satu-satunya kekurangan novel ini adalah ceritanya yang panjang. Mungkin karena penulis ingin menggambarkan selengkap dan sedetail mungkin kehidupan di abad 18. Tapi, bagi saya, ada bagian-bagian yang terlalu panjang, yang mungkin bisa dipotong atau diringkas tanpa mengurangi maksud atau tujuan dari cerita itu sendiri. Seperti saat Kate dan Peter melakukan perjalanan dan bertemu dengan komplotan pencuri.
Bagaimanapun, walau saya sempat memberi jeda saat membaca novel ini, rasanya sayang kalau tidak ditamatkan. Saya yakin sih, ceritanya pasti happy ending. Tapi bagaimana caranya dan penyelesaiannya itu yang bikin penasaran. Apalagi, ini buku pertama dari trilogi. Masih ada dua petualangan lagi yang akan dilalui oleh Peter dan Kate.
Sebenarnya saya ingin membahas tentang tokoh-tokoh dslam cerita ini, terutama tiga tokoh utama, yaitu Peter, Kate, dan Gideon, serta masalah masing-masing yang mereka miliki. Tetapi, karena saya baca buku ini tahun 2023, sudah banyak yang saya lupa. Yang jelas, tiga tokoh utama tersebut cukup lovable kok. Tidak ada yang menyebalkan atau bikin geregetan. Jadi, bisa dibilang okelah.
Di dalam cerita yang panjang ini, pembaca disuguhkan dengan gambaran Inggris abad 18. Mulai dari kehidupan orang kaya dan terhormat, hingga rakyat jelata, bahkan kriminal. Di bagian akhir, penulis menceritakan kalau beliau berusaha untuk menjaga keakuratan sejarah yang ditampilkan di novel ini, meskipun tetap mengingatkan kalau ini adalah karya fiksi.
Jadi, bagi yang menyukai tema sejarah, terutama sejarah Inggris abad 18, dan tidak masalah dengan cerita yang cukup panjang, novel Gideon the Cutpurse bisa menjadi pilihan.
Komentar
Posting Komentar