Penulis:
Alberthiene Endah
Penerbit:
PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit: 2014
Halaman:
224
ISBN:
978-602-03-0839-5
Sewaktu pertama kali melihat buku ini, saya
agak heran dengan kalimat di sampul depannya yang berbunyi, “Penting dibaca
orang tua atau siapa pun yang membutuhkan semangat murni untuk berkembang.”
Saya pikir –melihat judulnya tentang bisnis online shop pada usia muda- kalimat
itu akan berbunyi, “Penting dibaca oleh siapa pun yang ingin memulai bisnis
online shop atau bisnis apa pun. Jika bocah 12 tahun saja bisa, mengapa Anda
tidak?”
Tentu saja saya mendapat jawaban keheranan saya
setelah tamat membaca buku Dunia Ajaib Chloe. Buku yang ditulis dengan sangat
indah dan nyaman oleh Alberthiene Endah ini bercerita tentang anak orang kaya
bernama Chloe Purnama dan Mommy Daddy serta adik-adiknya.
Pada bagian awal, Chloe bercerita tentang Daddy dan
Mommynya. Kemudian, Chloe bercerita tentang kesulitan Mommy-nya saat mengandung
dirinya. Dokter mengatakan Chloe akan lahir dengan cacat. Mendengar hal itu,
orang tua Chloe langsung bersiap untuk melahirkan di Amerika agar Chloe
mendapat perawatan yang baik. Ternyata sampai di Amerika, dokternya mengatakan,
kalau memang terlahir cacat tidak ada dokter yang bisa memperbaikinya. Ternyata
setelah jauh-jauh melahirkan di Amerika, Chloe lahir dengan sehat tanpa cacat
sedikit pun.
Sudah kebayang bagaimana kayanya keluarga ini?
Jujur, saya langsung tercengang saat membaca bagian keluarga Chloe langsung ke
Amerika demi melahirkan anak yang tidak cacat. Nah, tetapi setelah ini Chloe
melanjutkan ceritanya tentang pengasuhan yang dia dapatkan dari Mommy dan
Daddy-nya.
Mommy Chloe langsung berhenti kerja saat hamil,
mengingat ia mengalami hamil yang payah. Setelah Chloe lahir, Mommy Chloe fokus
merawat dan mendidik Chloe. Bahkan, beliau jauh-jauh ke Amerika (lagi) untuk
berlatih secara khusus metode pendidikan anak ala Glenn Doman. Keren nggak,
tuh?
“Aku bersyukur, orangtuaku memiliki cara yang unik dan idealis dalam mendidikku. Aku tidak dimanjakan, tetapi aku dikasihi melalui pendidikan yang membangun karakter baik.”
Jadi, bukan mentang-mentang anak orang kaya
terus anak dimanjakan. Namun, dididik dengan penuh cinta dan kasih sayang
sehingga anak bisa membedakan mana yang baik dan buruk, sekaligus selalu tahu
kalau orang tuanya sangat menyayanginya.
Pada bagian inilah saya mulai mendapat jawaban
mengapa di sampul depan ditulis buku ini layak dibaca untuk para orang tua.
Karena sesungguhnya cerita bisnis online shop Chloe itu tidak terlalu banyak
dan hanya berada di akhir bab.
Buku ini menyampaikan bahwa pendidikan paling awal itu ya di
rumah, dari orang tua. Ketika orang tua mampu mendidik anak dengan baik, anak
pun akan berkembang menjadi versi terbaik bagi dirinya.
Chloe bercerita kalau
Mommynya sangat serius mendidik dirinya dan kedua adiknya. Walaupun mereka
memiliki pembantu, Mommy Chloe yang bertanggung jawab penuh dalam urusan
pendidikan anak. Daddy Chloe pun memiliki peran yang penting sebagai ayah dan
kepala keluarga. Daddy selalu mengingat Chloe dan adiknya untuk selalu
bersyukur dan saling mengasihi.
Chloe sendiri mengakui kalau dia mendapatkan
kasih sayang yang penuh dari orang tuanya di rumah sehingga dia tidak kepikiran
untuk berbuat bandel atau mencari perhatian di luar. That’s the point!
Saya pernah mendengar sebuah nasihat yang
secara garis besar menganjurkan orang tua untuk mendidik anaknya dalam kondisi
susah. Maksudnya, bangunlah rumah tangga dalam kondisi sulit ekonomi supaya
anak-anak tahu kerja keras, disiplin, dan kerasnya kehidupan.
Jujur saja, saya tidak terlalu setuju dengan
anjuran ini. Mengapa? Kondisi miskin atau kaya (susah secara keuangan maupun
mudah) bukan menjadi jaminan sepasang orang tua bisa mendidik anak mereka
dengan baik. Banyak orang susah yang anak-anaknya nggak bener,
banyak gaya, nakal, malas sekolah. Banyak juga orang kaya yang anaknya
baik-baik aja, nggak selalu terperosok dalam pergaulan bebas. Buktinya, ada
beberapa teman kuliah saya yang jelas banget dia anak orang kaya, tetapi nggak
sombong atau belagu, malah baik hati banget dan suka menolong tanpa pamrih.
Sekali lagi, kuncinya ada pada orang tua.
Bagaimana orang tua mendidik anak dengan baik, penuh kasih sayang tetapi tidak
memanjakan dan hal itu harus dimulai sejak si anak lahir ke dunia.
Saya juga
pernah mendengar sebuah ujaran dari seorang kawan yang mendalami ilmu
parenting. Dia bilang, ketika kecil anak itu tidak tahu apa-apa selain
orangtuanya. Yang anak tahu, semua kasih sayang dan rezeki yang dia terima itu
dari orang tua. Di sinilah peran orang tua mengenalkan Allah kepada anak
melalui diri orang tua sendiri, yaitu Allah yang penuh kasih sayang (Ar-Rahmaan
Ar-Rahiim). Karena Allah sangat menyayangi dirinya (si anak), Allah
menganugerahkan orang tua yang sangat sayang kepadanya untuk menjaga dan
merawatnya.
Ini kenapa malah jadi ceramah sendiri, ya?
Hahaha. Habis bukunya bagus betul dan benar-benar harus dibaca para orang tua.
Memang di buku ini tidak menjelaskan secara detil dan dalam tentang ilmu
parenting. Namun, kisah dari Chloe sedikit banyak memberi contoh seperti apa
pengasuhan yang baik kepada anak untuk diambil hikmahnya oleh para orang tua.
Kalau ada yang komentar, “Yah, dia sih enak mau
belajar ini itu, mau ngasih ini itu ke anak gampang. Orang kayaaa…”
Balik lagi ke komentar saya di atas, kaya
miskin tidak menjamin orang tua bisa mendidik anak dengan baik. Dua kondisi
tersebut sama-sama ujian bagi orang tua. Apakah di tengah gelimang harta orang
tua tetap ingat untuk mendidik anak daripada mengejar lebih banyak harta. Apakah
di tengah sulitnya kehidupan, orang tua tetap ingat untuk menyayangi anak
sebanyak yang anak butuhkan.
Semoga para orang tua selalu diberi kekuatan
dan kemampuan untuk mendidik anak dengan baik dan penuh kasih sayang. Saya
harap, kalau saya sudah jadi orang tua pun bisa mendidik anak dengan baik.
Komentar
Posting Komentar