Penulis: Cerrie Burnell
Penerjemah: Ambhita Dhyaningrum
Penyunting: Yenni Saputri
Penerbit: Tiga Ananda
Tahun terbit: Cetakan Pertama, September 2016
Halaman: 128
ISBN: 978-602-366-194-7
Kucing kesayangan Harper, Midnight, tiba-tiba
menghilang. Anehnya, bukan hanya Midnight yang menghilang, tetapi juga semua
kucing di Kota Awan. Harper pun bertekad untuk menemukan Midnight dan
membawanya pulang.
Harper tak sendiri, teman-temannya siap
menemani dan membantunya. Juga teman baru Harper, Nate, yang memiliki seekor
serigala sebagai peliharaan. Berhasilkah Harper memecahkan misteri hilangnya
kucing Kota Awan? Petualangan seru apa yang menantinya?
My Review
Ide ceritanya lucu, unik, dan menarik. Tentang
kucing-kucing yang hilang secara misterius, termasuk kucing Harper yang bernama
Midnight. Harper bersama teman-temannya mencari tahu ke mana perginya
kucing-kucing. Ternyata kucing-kucing itu diculik oleh seorang pria misterius.
Pria itu membentuk orkestra yang beranggotakan kucing-kucing agar bisa tampil
lagi di sirkus mimpi.
Harper dan teman-temannya pun berusaha
menyelamatkan kucing-kucing mereka yang dipaksa menjadi anggota orkestra. Tentu
saja dengan bantuan payung merah yang ajaib.
Untuk sebuah cerita anak, kisah Harper dan
Payung Merah cukup menakjubkan. Apalagi, penulis menggunakan bahasa-bahasa yang
indah dan diterjemahkan dengan baik pula oleh penerjemahnya. Plus, buku ini
juga dilengkapi dengan ilustrasi yang cantik (terutama ilustrasi sekumpulan
kucing bermain orkestra yang lucuuu banget). Hanya saja, ada sedikit yang
kurang pada bagian cerita.
Mengambil judul Harper dan Payung Merah, saya
berharap asal-usul dan sebab-musabab si payung merah ini ajaib diceritakan
lebih lanjut dan lebih dalam. Apalagi, di bagian awal bibi Harper mengatakan
kalau Harper sudah waktunya menggunakan Payung Merah. Dari situ sudah
kepikiran, “Oh, payung ini memang ajaib karena menggunakannya pun ada
waktunya.”
Kemudian, diceritakan si Payung Merah selama
ini disimpan di dalam sangkar burung. Apakah Payung Merah bisa terbang semaunya
sehingga harus dikurung? Atau kenapa? Sayang, pertanyaan saya tidak mendapat
jawaban yang memuaskan.
Cerita selanjutnya fokus pada penyelamatan
kucing-kucing, yang sebenarnya seru, tetapi karena dari awal mengira ini
tentang Payung Merah, jadi agak gimanaaa gitu. Yah, mungkin judulnya bisa saja,
“Harper dan Penyelamatan Kucing Kota Awan” atau apa, hahaha (berasa penulisnya
aja ngasih judul sendiri).
Akan tetapi, terlepas dari si Payung Merah yang
tak jelas asal-usulnya, cerita ini sangat menarik untuk anak-anak usia 6-9
tahunan. Bisa menjadi salah satu dongeng sebelum tidur yang dibacakan oleh para
orang tua atau membaca sendiri. Buku ini juga mengangkat tentang anak tuna netra bernama Nate yang tadinya hanya bertemankan serigala peliharaannya bernama Smoke, berkat operasi penyelamatan kucing itu, Nate jadi berteman dengan Harper dan anak-anak lainnya.
Komentar
Posting Komentar