Penulis:
Rons Imawan, dkk.
Penyunting:
Starin Sani, dkk.
Penerbit:
Bentang Belia
Tahun
Terbit: Cetakan Pertama, Maret 2015
Halaman:
306
“Kematian hanya menghentikan hidup, bukan cinta.”
Di ambang
kepayahan, seseorang hadir menyelamatkanku melalui transplantasi hati. Namun,
keajaiban itu rupanya hanya ilusi. Aku harus melanjutkan mimpi burukku sejak
terjaga dari meja operasi.
Lebih
panjang. Lebih kejam.
Nyatanya,
dia tak hanya mewariskan seonggok hepar, tetapi juga seluruh kenangan dan kisah
cintanya yang tak kelar, yaitu kamu. Jiwa dan ragaku dikendalikan. Aku bukan
diriku lagi.
-After
Heart-
My Review
Sesuai
judulnya, Perfect Mistakes merupakan kumpulan cerpen dengan benang merah
‘mistake’ alias kesalahan. Tentang mengapa kesalahan itu dibuat dan bagaimana
menghadapi konsekuensi dari kesalahan tersebut.
Saya
membaca buku ini sebentar saja, tidak menyangka kalau cerpen demi cerpennya
tersaji begitu menarik, hingga tahu-tahu sudah tidak ada cerpen lagi yang bisa
dibaca. Saya menyukai hampir semua cerpen di buku ini. Ide-idenya menarik dan
cara masing-masing penulis menyajikan ceritanya menurut saya patut diacungi
jempol.
Mari kita
bahas satu per satu cerpen di dalam Perfect Mistakes;
1.
Untuk
Indira
Tentang
seorang yang menyesal telah melakukan kesalahan dan berusaha menebusnya dengan
tinggal di kosan yang konon angker dan tidak dihuni siapa-siapa kecuali pemilik
kosnya.
Ide
ceritanya sederhana, tetapi penulis berhasil membuat saya penasaran dengan
‘kesalahan’ apa yang dibuat sit tokoh utama sampai ia menyesal dengan begitu
dalam seperti itu. Saya juga sempat mengira akan ada nuansa horror-nya, tetapi
ternyata tidak ada sama sekali. Hanya selintas percakapan di awal yang cukup
bikin penasaran kenapa sih dengan kosan itu.
2.
Lamunan
Jendela
Tentang
seorang perempuan yang mengingat masa lalunya saat SMA. Jatuh cinta dengan
seorang pemuda dan mencurahkan segenap isi hatinya ke dalam sebuah buku agenda
yang malangnya tertinggal di perpustakaan dan ditemukan oleh teman-temannya.
Sejak saat itu si perempuan membenci kegiatan menulis.
3.
Crown
for a Brave Girl
Lagi-lagi
tentang seorang perempuan. Kali ini perempuan berusia 30an yang sangat membenci
kemudaan gadis remaja. Karena gadis remajalah yang merebut pacar yang
seharusnya akan dia nikahi. Namun, gadis remaja yang merebut pacarnya itulah
yang berkali-kali ia lihat dari balik jendela kamarnya. Berhalusinasikah ia?
Atau memang ada yang aneh dengan gadis remaja yang ia tak tahu namanya itu?
Cerpen yang
cukup menarik juga. Sempat ikut dibuat bertanya-tanya, si tokoh utama beneran
halusinasi atau enggak. Pesan moral dari cerpen ini juga bagus.
4.
After
Heart
Cerita yang
paling panjang, ditulis oleh Rons Imawan yang saya tahu dari Twitter dan sempat
jadi follower-nya (sekarang saya sudah nggak aktif di Twitter, --info yang
nggak penting tetapi pengen ngasih tahu aja, wkwk--).
Cerita ini
pula yang sinopsisnya ada di sampul belakang buku. Tentang perempuan yang
menerima donor hati. Akan tetapi, hati yang diterimanya membawa serta cinta dan
kenangan akan seorang lelaki yang pernah dicintai oleh si pemilik hati
tersebut, dan seakan-akan ‘memerintah’ si penerima hati untuk mendapatkan
kembali cinta si lelaki tersebut.
Bahasa yang
dipakai di cerita ini lumayan ‘tinggi’, ya. Banyak kiasan, hiperbola, metafora,
dan semacamnya. Bahkan, saat membaca awal cerita saya belum terlalu ‘ngeh’
dengan apa yang terjadi pada si perempuan ini. Setelah mengikuti ceritanya, barulah
mudeng ini cerita tentang apa.
Ceritanya
sendiri seru dan akhirnya lumayan nggak nyangka. Walaupun sempat merasa agak
ganjil juga dengan kedekatan antara tokoh utama si penerima hati (sebut saja
namanya Kenangan karena namanya memang itu) dengan adik angkatnya, Zulham.
Tetapi, tetap nggak nyangka akhirnya seperti itu, sih.
5.
Alibi
Cerita ini
agak mirip dengan cerita pertama, tentang menebus kesalahan. Kesalahan yang
diperbuat juga sama. Bedanya, di bagian akhir ternyata terungkap kalau si
pelaku kesalahan tidak benar-benar bersalah. Hayoo, bagaimana maksudnya ini?
Pada bagian
awal cerpen, penulis sudah memberi petunjuk lewat percakapan sopir dan kernet
mobil derek tentang sebuah kecelakaan mobil. Jadi, ya, lumayan bisa ditebak,
sih, siapa yang sebenarnya bersalah. Tetapi seru juga baca cerita ini.
Menunjukkan orang yang bertanggung jawab dan berhati besar mengakui
kesalahannya.
6.
Realitas
Palsu
Cerita semi
sains fiksi yang mengangkat tema kloning di masa depan. Diceritakan pada tahun
2034 ilmuwan berhasil melakukan kloning pada manusia. Tokoh utama memutuskan
untuk melakukan kloning agar bisa membahagiakan anaknya. Awalnya, anak si tokoh
utama memang bahagia, tetapi saat tahu konsekuensi dari manusia kloningan, si
anak sedih dan menyesal dengan sikapnya yang telah membuat ayahnya melakukan
kloning. Apa yang terjadi berikutnya? Ternyata, semua adalah realitas palsu.
Cerita yang
cukup menarik dengan akhir yang tidak terduga.
7.
Sumpah
Konyol
Cerita yang
cukup singkat, tentang anak yang mencuri uang arisan mamanya. Agak heran dengan
sikap papanya, yang awalnya bertanya baik-baik terus kok malah jadi marah-marah
sampai menampar si anak. Ditambah ‘celotehan-celotehan’ dari hati si Papa yang
bikin saya merasa, ini papanya punya kepribadian ganda atau bagaimana, sih?
Tokoh
anaknya sih baik, dia menyadari kesalahannya dan berusaha memperbaikinya. Saya
cuma terganggu dengan tokoh papanya.
8.
Bulan
Belum Pulang
Satu lagi
cerpen favorit di buku ini. Tentang gadis SMA yang bernama Bulan. Bulan yang
dermawan dan tidak pernah hitung-hitungan dengan temannya, suka mentraktir dan
membelikan ini-itu tanpa meminta balik, tiba-tiba menghilang tak tentu
rimbanya.
Setelah dua
hari, salah satu sahabat Bulan mengunjungi rumahnya dan menemukan kenyataan
kalau keluarga Bulan pun mencari-cari keberadaan gadis tersebut. dan si sahabat
menemukan rahasia besar Bulan yang selama ini dia sembunyikan. Setelah beberapa
hari, Bulan belum juga pulang. Apa yang sebenarnya terjadi padanya?
Cerita yang
bagus dan bagian akhirnya bikin geregetan. Walaupun tokoh Bulan hanya sedikit
bernarasi langsung di cerita ini, tetapi saya bisa memahami perasaan Bulan dan
mengerti mengapa ia akhirnya melakukan ‘kesalahan’ tersebut, walaupun ya tetap
saja dia tidak seharusnya melakukan hal itu.
9.
Perfect
Mother
Tentang
seorang ibu yang melakukan kesalahan kepada anaknya lewat ucapannya. Kemudian,
ia melakukan hal ekstrem untuk menebus kesalahannya hanya agar anaknya mau
kembali pulang dan tinggal bersamanya.
Entahlah,
saya merasa agak aneh dengan cerita ini. Saya merasa tidak terlalu terhubung
dengan cerita ini, tidak seperti cerpen-cerpen lainnya dalam buku ini. Dari
sembilan cerita, cerita ini berada di nomor paling buncit cerita favorit.
Well, walau
bagaimana ini kumcer yang asyik dibaca. Ceritanya seru, bahasanya bagus, dan
pesan moralnya dapet banget. Jadi ingin membaca kumcer Rons yang lain.
Sebelumnya, saya juga pernah meresensi novel Rons yang berjudul The Fabulous Udin.
Komentar
Posting Komentar