Resensi Buku: Gadis Kecil Penjaga Bintang


Penulis: Wikan Satriati
Editor: Andriyati
Ilustrator: Eorg
Penerbit: Republika
Tahun Terbit: Cetakan 1, Agustus 2016
Halaman: 52



“Kau bisa saja menganggap doamu menguap sia-sia, namun sesungguhnya doa itu akan sampai kepada Tuhan.”

Gadis Kecil Penjaga Bintang merupakan kumpulan kisah tentang doa; doa untuk orangtua, doa belajar, serta ungkapan rasa syukur.

Tak ada yang bisa menandingi keindahan dan kemuliaan doa. Doa adalah wujud penghargaan dan perhatian kita kepada sesama, lingkungan, diri sendiri, terutama kepada Sang Pencipta.

My Review

Setelah membaca Melangkah dengan Bismillah, saya pun lanjut membaca Gadis Kecil Penjaga Bintang. Saat membaca cerita-cerita di dalam buku tersebut, saya hanya bisa bergumam dalam hati, “Ya ampun, indah banget bahasanya.”

Kisah-kisah di dalam buku Gadis Kecil Penjaga Bintang seperti berasal dari negeri dongeng, indah, lembut, dan menghangatkan hati. Semua kisah di dalam buku ini berhubungan dengan doa. Doa untuk orangtua, doa belajar, doa kebaikan dunia akhirat, doa becermin, dan doa selalu bersyukur.

Saya salut dengan penulis yang berhasil merajut kisah dongeng (yang tidak terlalu kental dengan nuansa islami yang biasanya ada di buku anak-anak muslim) dengan doa-doa tanpa terkesan menggurui atau menasihati anak sebagai target pembaca. Di bagian belakang buku, penulis menyampaikan beberapa kisah di dalam buku ini terinspirasi dari kisah atau tulisan lain yang pernah dia baca.

Bagian yang paling saya suka dari buku ini adalah bagian terakhir, semacam penutup cerita berjudul ‘Perjalanan Doa’. Kisah tentang anak dan ayah yang melihat perahu. Kalimat terakhir dari sang ayah menjadi petikan kalimat yang diletakkan di blurb bagian belakang buku.

Komentar