Wrap Up November-Desember 2020


Assalamualaikum, apa kabar?

Sebentar lagi tahun 2020 akan berakhir. Mudah-mudahan saja tahun 2021 segala sesuatunya menjadi lebih baik. Setidaknya, saya pribadi akan mengusahakan supaya tahun 2021 lebih baik daripada tahun 2020. Walaupun jauh di lubuk hati, tidak berharap banyak dan muluk-muluk juga, sih. Yang penting sehat selalu dan terjaga dari marabahaya. Aamiin.

Kalau melihat post sebelumnya, ternyata saya belum posting resensi buku, ya. Hahaha, ya sudah deh, biarin aja. Kegiatan membaca jalan terus, tetapi untuk menulis resensi yang baik dan layak dipost di blog belum berjalan lancar seratus persen. Hampir semuanya masih dalam bentuk draft kasar di laptop. Entah kapan akan dipoles dan dipublish. 

 

Seperti biasa, dalam post wrap up kali ini saya akan menampilkan buku-buku yang saya baca dan beli selama dua bulan dan pengalaman membaca pada masa itu.

Buku yang dibaca:

November

  1. Lafaz Cinta, Sinta Yudisia
  2. Gilkey si Pencuri Buku, Allison Hoover Bartlett
  3. Kumpulan Dongeng Kerajaan, Arleen A
  4. Dreamlets, Arleen A
  5. Dari Garasi Jeff Bezos Mendirikan Amazon.com
  6. Happiness is Homemade, Puty Puar
  7. 365 Ideas of Happiness, Nurilla
  8. Journal of Gratitude, Sarah Amijo
  9. A Starry Journal, Helena Natasha
  10. My Doodle Diary; World History
  11. 20 Cerita Detektif dari Majalah Bobo: Lukisan yang Bisa Mencuri
  12. 20 Cerita Detektif 2 dari Majalah Bobo: Coretan Berharga
  13. (Jurnal) Menulis Cara Gue, Primadonna Angela
  14. 99+ Wonderful Mind, Dewi Hughes
  15. Dongeng Terlezat di Dunia, Ernita Dietjeria
  16. Perjalanan, Cinta, dan Makna Perempuan, Nazura Gulfira
  17. Momwriter’s Diary, Dian Kristiani
  18. Seri Misteri Favorit: Misteri Pulau Betuah, Tuti Sitanggang
  19. Seri Misteri Favorit; Misteri Kota Tua, Yovita Siswati
  20. Semua untuk Hindia, Iksaka Banu
  21. The Book of Forbidden Feelings, Lala Bohang
  22. The Book of Invisible Questions, Lala Bohang
  23. Tahilalat, Joko Pinurbo
  24. Firegate; Misteri Piramida Gunung Padang, Rizki Ridyasmara
  25. Wonderworks, Ziggy Z.

Desember

  1. Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, Seno Gumira Ajidarma
  2. Positive Parenting. M. Fauzil Adhim
  3. #DearTomorrow; Note to My Future Self, Maudy Ayunda
  4. The Curiosity House; The Fearsome Firebird, Lauren Oliver & H.C. Chester
  5. Rusunothing, Ratri N.
  6. Paris Belum Ingin Tidur, Afina & Fauzan Iskandar
  7. Catatan Harian Menantu Sinting, Rosi L. Simamora
  8. Yakin Selamanya Mau di Pojokan? Monica Anggen
  9. Berpikir itu Dipraktekkin, Tim Wesfix
  10. Kreativitas itu Dipraktekkin, Tim Wesfix
  11. Entrepreneurship itu Dipraktekkin, Tim Wesfix
  12. Passion itu Dipraktekkin, Tim Wesfix
  13. Nulis itu Dipraktekkin, Tim Wesfix
  14. Branding itu Dipraktekkin, Tim Wesfix
  15. Mindfulness for Success, Tim Wesfix
  16. Finish What You Start, Peter Hollins
  17. Asal Muasal Pelukan, Candra Malik
  18. Kisah Kota Kita, D.K. Wardhani & Watiek Ideo
  1. Tidak Ada New York Hari Ini, Aan Mansyur

 

Kalau melihat jumlahnya memang banyak. Akan tetapi, buku-buku yang saya baca dua bulan terakhir ini adalah buku-buku tipis (buku anak dan buku puisi) sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menamatkannya.

Masih sama seperti dua bulan lalu, hampir semua buku yang saya baca ini adalah hasil pinjam di Ipusnas. Buku koleksi pribadi (buku fisik) hanya dua, yaitu Positive Parenting dan The Fearsome Firebird. Dan sama seperti sebelumnya, saya juga banyak baca buku resep di Ipusnas, tetapi tidak saya masukkan ke daftar buku yang dibaca. Ah, pokoknya saya sangat berterima kasih dengan keberadaan Ipusnas!

Lanjut ke buku yang saya beli selama bulan November – Desember 2020

Setelah bulan Juli sampai Oktober saya puasa beli buku (karena nggak ada bujet tentunya, hehehe), akhirnya bulan November dan Desember saya bisa beli buku lagi. Alhamdulillah, mendapat rezeki yang tidak disangka-sangka. Ada yang order edit tulisan (saya buka jasa edit/menyunting naskah ya teman-teman [sekalian promosi] hehehe) sehingga bayarannya bisa dipakai untuk membeli buku. Alhamdulillah.

Bulan November, saya memanfaatkan event 11.11 di Mizanstore. Buku yang saya beli adalah:

1.       The Curiosity House; The Fearsome Firebird, Lauren Oliver & H.C. Chester

2.       The Name of the Rose, Umberto Eco

3.       Bliss #2; A Dash of Magic, Kathryn Littlewood

4.       Bliss #3; Bite-Sized Magic, Kathryn Littlewood

5.       Bliss #6; Magic by the Minute, Kathryn Littlewood

6.       The History Keepers; The Storm Begins, Damian Dibben

7.       The History Keepers; Nightship to China, Damian Dibben

8.       The History Keepers; Circus Maximus, Damian Dibben


 

Pada bulan Desember, tadinya saya hendak memanfaatkan lagi event 12.12, tetapi karena buku yang benar-benar saya inginkan tidak ada di toko buku online langganan saya (Mizanstore.com & Gramedia.com), dan hanya ada di marketplace, jadi ya sudah. Nggak perlu tunggu 12.12, awal Desember saya sudah borong buku lagi, yaitu:

1.       The Prague Cemetery, Umberto Eco

2.       Foucault’s Pendulum, Umberto Eco

3.       The Gideon Trilogy; Gideon the Cutpurse, Linda Buckley-Archer

4.       The Gideon Trilogy; The Tar Man, Linda Buckley-Archer

5.       The Gideon Trilogy; Time Quake, Linda Buckley-Archer

 

Total saya membeli 13 buku dan satu buku yang langsung dibaca dan ditamatkan setelah sampai di tangan adalah The Fearsome Firebird. Kebetulan beberapa waktu lalu saya sudah menamatkan buku pertama dan keduanya, dan nggak sabar untuk segera melahap buku ketiga.

Jika melihat buku-buku yang saya beli, kebanyakan buku fantasi (terbitan Mizan Fantasi semua lagi, hehehe) dan buku Umberto Eco. Entah kenapa, saya sedang ingin membaca dan mengoleksi seri-seri fantasi. Sepertinya senang aja gitu melihat buku seri yang berderet, hehehe.

Khusus untuk The Gideon Trilogy dan The History Keepers, alasan saya memilih dua trilogi ini adalah karena ingin membaca petualangan lintas waktu lagi, seperti dulu saat membaca Ruby Red Trilogy-nya Kerstin Gier.

Kalau dari review dan komentar-komentar di blog atau media sosial, untuk The Gideon Trilogy banyak yang bilang bagus, tetapi untuk The History Keepers, reviewnya kurang. Namun, saya tetap tertarik untuk membaca keduanya.

Nah, untuk karya Umberto Eco, kenapa tiba-tiba kesambet ingin baca novel beliau yang tebal dan katanya njelimet? Ini semua karena saya ‘teracuni’ post salah satu bookstagrammer, Mbak @fathiyah_azizah yang share tentang buku Umberto Eco yang dia baca.

Saya jadi kepo dan cari-cari resensi plus cek di Ipusnas dan Google Play Book. Untuk yang versi terjemahan, baik di Ipusnas dan Google Play Book, karya fiksi Umberto Eco yang tersedia cuma satu, yaitu The Name of the Rose. Setelah melihat jumlah halamannya dan mengintip bab pertamanya, saya pikir lebih baik saya baca via buku fisik saja.

Ternyata untuk stok The Name of the Rose masih ada di Mizanstore dengan harga diskon. Ya sudah, tanpa pikir panjang saya langsung beli. Sementara itu, saya memilih The Prague Cemetery dan Foucault’s Pendulum setelah membaca beberapa resensi di blog. Sepertinya kedua cerita itu menarik. Dan saya pun gerilya cari dua buku tersebut di marketplace. Alhamdulillah, dapat yang original meskipun bekas dengan harga yang bisa dibilang lumayanlah (nggak murah juga).

Sepertinya saya sudah panjang bercerita di sini. Sepertinya nanti akan dilanjut lagi di postingan berikutnya daftar TBR alias timbunan buku yang akan saya baca selama 2021 nanti.

 

 

Komentar