Knife: Pemburu Mantra

Judul: Knife

Penulis: RJ Anderson

Penerbit: Ufuk

Tahun Terbit: 2011


Cerita tentang peri bernama Bryony yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia di luar Oak. Peri termuda ini sangat penasaran dengan peristiwa Pencabutan yang membuat para peri kehilangan sihir mereka dan harus ekstra hati-hati terhadap dunia luar, khususnya Manusia. Apakah mungkin Manusia yang menyebabkan peristiwa Pencabutan dan menimbulkan penyakit Keheningan yang menimpa para peri yang telah tua? 

Sebelum mengulas isi cerita, saya mau cerita dulu tentang perjalanan membaca dan menemukan novel ini. 

Jadi, novel Knife ini tuh novel lama, terbitan Ufuk yang sekarang sudah nggak ada (atau mungkin ganti nama karena kalau di Ipusnas ditulis penerbitnya Phoenix Publisher). Sejak saya kuliah, saya sudah sering melihat novel ini di rak toko buku atau pameran buku dan cukup tertarik untuk membelinya. Tetapi, nggak tahu kenapa, cuma sampai tertarik aja, nggak dibeli. Waktu itu kayaknya masih ragu, takut ceritanya nggak seru. 

Tahun berlalu, musim berganti, saya lupa dengan novel ini. Kemudian, saya pasang aplikasi Ipusnas dan jadi rajin cari-cari judul buku, terutama buku-buku lama. Salah satu penerbit yang saya cari buku-bukunya di Ipusnas adalah Penerbit Ufuk. Ternyata banyak juga buku-buku terbitan Ufuk yang tersedia di Ipusnas, salah satunya Knife. 

Tanpa pikir panjang, saya meminjam Knife dan langsung terkesima saat membaca bab pertama novel tersebut. 

Setelah membaca bab pertama, hasrat ingin memiliki pun muncul. Rasanya nggak puas kalau cuma baca di Ipusnas. Hari itu juga saya langsung searching novel Knife di e-commerce dan langsung beli meskipun buku bekas. Yang penting harganya murah, asli, dan kondisi masih mulusss banget. Betapa impulsif. 

Yah, pokoknya saya senang bangetlah pas terima buku itu. Apakah habis itu langsung dibaca? Ternyata enggak, hehehe. Sekitar sebulan atau dua bulan kemudian, saya baru lanjut membaca Knife sampai tamat, bahkan langsung baca seri keduanya. 

Saya yang memang sangat suka dengan cerita peri, langsung tertarik dengan kehidupan para peri di Oak. Oak itu pohon ek besar dan tua tempat para peri tinggal. 

Di cerita ini, peri bisa berumur ratusan tahun, pemimpin mereka adalah seorang ratu, dan tiap peri memiliki tugas/pekerjaan masing-masing. Ada yang bekerja sebagai Pengumpul, Pemburu, Penjahit, Tukang Masak, bahkan Pustakawati. 

Peri yang tinggal di Oak digambarkan sebagai peri perempuan semua dan berkembang biak dengan bertelur. Jadi, jika ada peri yang mati, dia akan meninggalkan sebuah telur. Telur ini akan menetas dan melahirkan peri baru dan ratu akan memilih siapa yang akan menjadi ibu asuh dari peri muda tersebut. 

Biasanya peri muda memakai nama yang sama dengan nama ibu telur mereka. Baru setelah cukup dewasa dan punya pekerjaan tetap (maksudnya sudah jelas tugasnya apa, jadi Pengumpul, Pemburu, dll.) si peri muda boleh memilih nama baru untuk dirinya sendiri. 

Nah, Bryony nama dewasanya Knife. Dan selanjutnya akan selalu dipanggil Knife. 

Bagian yang paling saya suka dari cerita ini adalah bagian tengah mendekati akhir. Tentang Knife yang mencari tahu sejarah kehidupan peri di Oak sebelum Pencabutan melalui buku-buku yang ada di perpustakaan. Pencarian tersebut berlanjut ke petualangan di luar Oak untuk mendapatkan buku lain yang ternyata berada di antara manusia. 

Bahasa terjemahannya enak, alurnya cepat, dan momen pengungkapan misteri ke misteri terjalin dengan rapi sehingga ketika membaca, makin ke sini makin membuatku merasa, ... ooh jadi maksudnya ini tuh begini, maksudnya itu begitu.... 

Setelah tiba di akhir, saya baru tahu kalau ini adalah buku pertama dari sebuah trilogi. Walaupun sebenarnya endingnya bukan yang nanggung-nanggung amat. Jadi, kalau mau dianggap cukup juga bisa. Tapi karena saya sudah terlanjur jatuh cinta dengan Knife dan dunia Oak, saya jadi sangat penasaran dengan buku selanjutnya. 

Sayangnya, bagi saya pribadi, buku kedua agak mengecewakan. Nggak seseru buku pertama. Untuk buku kedua, saya nggak akan bikin ulasan lengkap di blog. Hanya menulis kesan dan komentar di Goodreads. 


Komentar