Buku yang Kubaca: April - Juni 2022

Hai, sudah tiga bulan lebih ya aku nggak posting di sini. Padahal niatnya mau lebih rajin ngeblog dan posting resensi buku atau hal-hal perbukuan lainnya.

Saat ini aku masih lebih sering menulis kesan tentang buku yang kubaca di buku tulis atau langsung di Goodreads. Masih ribet menulis resensi yang layak posting di blog, hehehe.

Jadi, seenggaknya sekarang aku post rekapan aja dulu ya. Karena terakhir post wrap up aku bulan Maret dan sekarang sudah pertengahan Juli, maka post wrap up kali ini langsung kurapel aja tiga bulan.

April

21. Moving Cursor, Winna Effendi

22. Winter Tea Time, Prisca Primasari

23. Lights of Life, Yuni Lathifah

24. Meet Me in Athens, Erlin Natawiria

Mei

25. Tar Man (Gideon Trilogy #2), Linda Buckley Archer

26. Time Quake (Gideon Trilogy #3), Linda Buckley Archer

27. Rainbirds, Clarissa Goenawan

28. My Name is Luca, Ginger Elyse Shelley

Juni

29. Melipat Jarak, Sapardi Djoko Damono

30. Knock! Knock! Esa Khairina

31. Ghost Dormitory in Vienna, Esa Khairina

32. Pasung Jiwa, Okky Madasari

33. Gadis Roma yang Hilang, Donato Carrisi

34. I Like You, I Love You, Carissa Potter

35. It's Okay to Feel Deeply, Carissa Potter

36. Generasi Menulis, Ahmad Rifa'i Rif'an

37. Generasi Produktif, Ahmad Rifa'i Rif'an

38. Cara Menikmati Kenangan dengan Baik, Rieke Diah Pitaloka & Agus Noor

39. Kitab Kawin, Laksmi Pamuntjak

40. Panduan Jarak Sosial di Tempat Sehari-hari Kaum Introver dan Mager, Lucia Priandini

41. Syair-Syair Sekedar Mengingatkan, Yoshi Fe

42. Museum Kehilangan, Wawan 

43. Besok Belum Tentu Kita Saling Mengingat, Dodi Prananda

44. Bhinneka Tunggal Cinta, Kang Maman

45. Aku Menulis Maka Aku Ada, Kang Maman

46. Looking for Alibrandi, Melina Marchetta

47. Finding Audrey, Sophie Kinsella

48. Dear Miss Tuddels, Ginger Elyse Shelley

49. Demi Cinta Satu Malam, Emile Zola

50. Midnight Library, Matt Haig


Notes 

Pada bulan April, semua judul yang tercantum bisa dibaca di aplikasi Cabaca, ya.

Nah, pada bulan Juni, pecah rekor nih. Bulan terbanyak aku baca buku. Padahal aku nggak ada target atau niat apa pun untuk banyak baca buku.

Aku cuma pasang lagi aplikasi Ipusnas, dan tahu-tahu sudah pinjam banyak buku. Dan karena beberapa buku yang kudapat itu buku antrian yang ngantrinya lamaaaaaa bangettt, malah ada yang hampir setahun, jadi pas dapet tuh, aku langsung buru-buru baca. Apalagi yang halamannya banyak. Takut belum selesai, sudah balik lagi ke Ipusnas. Kan males ya pinjam lagi, hehehe.

Jadi deh banyak malam-malam yang kuhabiskan dengan melototin layar ponsel. Karena itu satu-satunya yang paling mungkin untuk baca buku dengan tenang.

Well, kira-kira seperti itulah perjalanan membacaku tiga bulan ke belakang. Kalau mau baca celotehanku tentang buku yang kubaca bisa mampir ke profil Goodreads aku ya.

Komentar