Buku Paling Favorit Tahun 2022

Buku-buku yang masuk daftar ini adalah buku yang saat membacanya aku merasa begitu tergugah, penasaran, senang, dan ingin baca lebih banyak lagi karya penulisnya. Istilah singkatnya, nagih banget. 

1. Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa, Zaky Yamani

Aku letakkan buku ini di nomor satu, karena menurutku bener-bener bagus banget. Seperti judulnya, novel ini mengisahkan tentang perjalanan Samiam yang sungguh tidak biasa. Diceritakan dalam bentuk diari atau buku catatan milik Samiam. Waktu pertama baca sampelnya di Google Play Book, aku lumayan tertarik. Pas lihat ada di Ipusnas, langsung ambil antrian. Dan pas dapet dan mulai baca, wow, bener-bener mata nggak bisa lepas dari layar.

Sedikit bocoran, katanya ini buku pertama dari trilogi perjalanan Samiam. Kalau memang benar begitu, jika bulu kedua dan ketiganya sudah terbit, kayaknya aku bakal beli tiga buku fisiknya.

Aku sudah bikin review buku ini di buku catatan, tapi masih belum tahu kapan bisa disalin dan dipublish di blog ini. Dan karena baca buku ini, aku jadi penasaran dengan buku-buku Zaky Yamani lainnya.


2. Gadis Roma yang Hilang, Donato Carrisi


Ini juga salah satu buku yang aku nggak nyangka banget ceritanya bakal semenarik itu. Awalnya malah sempat skeptis, apalagi lihat covernya yang standar aja. Eh, pas baca ceritanya dan terus baca, ceritanya makin menarik dan menarik. 

Novel ini memang dibuka dengan cerita tentang seorang mahasiswi yang hilang. Tetapi ceritanya bukan tentang itu saja. Lebih dalam lagi, novel ini sebenarnya menceritakan tentang kejahatan terpendam yang terorganisasi dengan sempurna dan memiliki sangkut-paut dengan agama. 

Btw, pas aku cari tahu di Goodreads, ternyata buku ini termasuk series dong. Tapi lanjutannya nggak/belum diterjemahin ke bahasa Indonesia. Padahal, aku mau banget baca lanjutannya. 


3. Looking for Alibrandi, Melina Marchetta

Best teenlit I have read this year. Walaupun labelnya teenlit, tapi ini bukan teenlit biasa yang isinya cuma perseteruan cinta atau persahabatan. 

Lebih dari itu, kisah Josephine Alibrandi yang ditulis Marchetta adalah kisah tentang pencarian jati diri, konflik keluarga (besar/kecil), plus seidikit 'sejarah' imigran Italia di tanah Australia.


4. Teh dan Pengkhianat, Iksaka Banu

Sama seperti kumpulan cerpen milik Iksaka Banu yang sebelumnya sudah kubaca, Semua untuk Hindia, buku ini pun berhasil jadi favorit dan membuatku ingin belajar sejarah lagi. Terutama sejarah Indonesia.


5. Kisah-Kisah Kucing, James Herriot

Buku yang sangat menghangatkan hati. Cocok banget untuk para pecinta kucing. Tapi yang nggak suka kucing atau takut kucing juga cocok baca buku ini karena siapa tahu abis baca buku ini jadi penasaran atau sayang dengan kucing.

Kisah-kisah di buku ini sepertinya berdasarkan kisah nyata, ya. Tapi ditulis dengan begitu 'indah', lucu, dan menyenangkan oleh James Herriot.


6. The Penguin Classics Book, Henry Eliot

Biggest book I have read this year!

Buku ini  sebenarnya semacam katalog penerbit Penguin, tapi versi lengkap dan menyeluruh banget. Berisi awal mula berdirinya penerbit Penguin berikut imprint-imprintnya. Lalu penjelasan tentang buku-buku yang telah diterbitkan berdasarkan kronologi waktu dan tempat. Dari mulai ancient times sampai Perang Dunia Pertama. Nggak cuma uraian tentang bukunya, tapi juga sejarah singkat penulisnya. Pokoknya, lengkap banget.

Buku keduanya adalah The Penguin Modern Classics Book yang berisi daftar yang diterbitkan Penguin dari masa Perang Dunia Pertama hingga zaman sekarang. Ini yang masih jadi wishlist aku. Mudah-mudahan tahun depan (atau depannya lagi) bisa baca.

Sepertinya bakal seru dan menarik banget sih kalau setiap penerbit (terutama penerbit besar dan sudah berdiri lama) bisa bikin dan menerbitkan katalog model buku seperti ini. Yang isinya bukan cuma foto buku, judul buku, nama penulis, dan harga, tetapi malah uraian singkat tentang buku dan penulisnya, bahkan sedikit behind the scenes bagaimana buku tersebut akhirnya diterbitkan di penerbit tersebut, yang diceritakan dari sudut pandang editor, translator, atau redaktur penerbit.

Baiklah, mungkin itu saja buku paliiiing favorit tahun ini. Memang jumlahnya sedikit sih, dan bukan berarti yang lain nggak bagus atau aku nggak suka. Cuma yang enam ini menurutku paling bagus, paling bikin aku penasaran mau baca karya-karya lain dari penulis yang sama. 


Komentar

Posting Komentar