Tahun ini aku mencoba sesuatu yang berbeda. Jika biasanya tiap tahun aku hanya membuat daftar buku terbaik, (dulu pernah sih bikin list 'most disappointing book), sekarang aku juga membuat daftar buku dari penulis yang sama. Aku membuat ini setelah melihat daftar bacaanku sepanjang tahun dan melihat ada beberapa nama penulis yang muncul berulang.
Daftar ini tidak diurutkan berdasarkan favorit, abjad, atau apa pun ya, tapi secara acak aja.
1. Debbie Tung
Buku:
Quiet Girl in a Noisy World: an Introvert's Story
Happily Ever After (and Everything in Between)
Aku pertama kali tahu Debbie Tung zaman masih main Tumblr. Sekitar tahun 2015an kali ya. Saat itu aku follow Tumblr-nya karena melihat gambar-gambar buatannya yang relate dgn kehidupan atau perasaanku. Tipikal gambarnya itu komik strip 4 kotak dengan teks minim ya.
Kebanyakan gambarnya memang menggambarkan keseharian & karakter dia sebagai orang introvert. Makanya, buku pertamanya yg terbit mengangkat tema serupa, yaitu introvert. Buku keduanya, Book Girl, aku belum baca. Tapi kalau lihat dari judulnya, sudah ketebak kalau ini menceritakan tentang dirinya yg sangat menyukai buku.
Nah, kalau buku ketiganya, Happily Ever After ini menceritakan hubungannya dengan pasangannya, tentu saja masih dilihat dari kaca mata seorang introvert.
Kalau kamu seorang introvert, kupikir layak baca buku ini, karena pasti menemukan (banyak) persamaan dengan sang ilustrator.
2. R.J. Anderson
Buku:
Knife (Faery Rebels #1)
Rebels (Faery Rebels #2)
Buku pertamanya sudah kuulas di sini. Setelah baca buku pertama, langsung cari-cari buku kedua dan lanjut baca. Tapi ternyata nggak semenarik buku pertama. Atau mungkin ekspektasiku yg salah.
Aku membayangkan buku keduanya masih menggambarkan kehidupan para peri di pohon Ek mereka, tapi kisah berjalan berbeda karena tokoh utamanya ganti, bukan lagi Knife, melainkan Rebel. Namun, aku tetap menamatkan ceritanya dan pas mau lanjut buku ketiga. Hmm, sepertinya nggak jadi deh. Mungkin kapan-kapan aku coba tengok series ini lagi.
Aku juga lihat akun Goodreads penulisnya, ternyata bukunya banyak, dan mostly fantasy. Kalau dari sampul & judulnya sih menarik, tapi nantilah kalau ada waktu lain, aku intip-intip lagi buku lain karya penulis.
3. Linda Buckley Archer
Buku:
Gideon the Cutpurse (Gideon Trilogy #1)
Tar-Man (Gideon Trilogy #2)
Time Quake (Gideon Trilogy #3)
Aku mau banget bikin ulasannya dari buku pertama-ketiga. Tapi, yang sudah aku lakukan baru bikin draft kasar di kertas. Review sekadarnya sih sudah kutulis di akun Goodreads. Yang jelas, ini salah satu middle grade series yang menurutku seru & menarik, tapi butuh banyak kesabaran untuk menamatkannya.
4. Sweta Kartika
Buku:
Grey & Jingga (the Twilight)
Grey & Jingga (the Days of Violet)
Journal of Terror: Kembar
Pertama kalinya membaca buku Sweta Kartika. Biasanya cuma menikmati hasil ilustrasinya di novel (beberapa di antaranya: Anne of Green Gabel series & Gideon Trilogy).
Awalnya iseng aja sih, plus lagi reading slump juga. Jadi pengennya baca buku yg ringkas & bergambar. Ternyata menarik juga.
Komik Grey & Jingga ini cocok banget dibaca buat mahasiswa yg lagi kasmaran. Buat yg suka cerita manis, romantis, nan unyu-unyu juga bakal suka sih. Well, dibanding tokoh utamanya, Grey & Jingga, aku lebih suka sama sahabatnya Jingga, Zahra & Dharma.
Dan pas aku cek di Goodreads, ternyata buku tentang mereka ada juga dong. Mudah-mudahan nanti berjodoh deh baca buku mereka. Untuk buku Journal of Terror, karena sebenernya aku nggak terlalu suka cerita horror, jadi aku skimming bacanya, dan yah menurutku jalan ceritanya standar aja sih.
5. Sapardi Djoko Damono
Buku:
Babad Batu
Ayat-Ayat Api
Melipat Jarak
Mencoba membaca kembali puisi Eyang Sapardi setelah dulu dibuat jatuh cinta dengan kumpulan puisi Hujan Bulan Juni. Eh, tapi kok malah rada kecewa, ya. Kayak nggak esuai ekspektasi gitu. Mungkin memang aku yang nggak bisa nangkep maksud puisi-puisi beliau.
Jadi, dari tiga buku puisi beliau yang kubaca, nggak ada yg favorit. Oiya, buku Melipat Jarak adalah kumpulan puisi terbaik/terpilih dari buku-buku puisi yang terbit sebelumnya. Jadi, ada beberapa puisi yang sudah kubaca. Kalau yg belum sama sekali membaca buku puisi Eyang SDD dan i gin berkenalan dengan karyanya, kusarankan baca Melipat Jarak dulu.
6. Clarissa Goenawan
Buku:
Rainbirds
The Perfect World of Miwako Sumida
Mengejutkan banget, tahun ini aku bisa baca dua bukunya Clarissa Goenawan di iPusnas. Padahal, awalnya udah skeptis karena pasti bakal ngantri banget. Pas baca Rainbirds nggak ngantri, mungkin karena terbitnya udah agak lama. Nah, yg Miwako Sumida lumayan lama ngantrinya. Dan mesti ngecek app Ipusnas hampir tiap hari. Tapi terbayar sudah semuanya, wkwk.
Karena jatah masa pinjam cuma 5 hari & aku nggak mau ngantri lagi, pas dapet dua buku ini, aku langsung baca nggak pakai entar-entar. Yang Rainbirds tamat seharian, Miwako Sumida sekitar 2-3 hari. Review sekedarnya aku tulis di Ipusnas & Goodreads.
7. Matt Haig
Buku:
The Midnight Library
How to Stop Time
Dua buku ini juga sama dengan buku Clarissa. Awalnya agak skeptis bisa dapet baca di Ipusnas. Tapi ya gitu deh, pokoknya mesti sering-sering ngecek aja. Tadinya aku mikir, mau beli bukunya aja. Eh, tapi pas udah baca, yaudah nggak jadi, wkwk.
Dua buku ini menurutku lumayan bagus, ya. Tema utamanya lebih ke tentang makna kehidupan.
8. Ahmad Rifa'i Rif'an
Buku:
Generasi Menulis
Generasi Produktif
Masih baca di Ipusnas juga. Awalnya, aku baca sampelnya di Google Play Book. Dan pas ngecek di Ipusnas belum ada. Terus, beberapa waktu kemudian, aku cek lagi, udah ada di Ipusnas. Dua buku ini juga antri di Ipusnas, tapi nggak separah antrian buku Clarissa & Matt Haig.
9. Ginger Elyse Shelley
Buku:
My Name is Luca
Dear Miss Tuddels
Ada yang tahu nggak, ini nama pena penulis siapa? Aku udah lama banget berharap buku Nona Ginger ada di Ipusnas, karena nyari buku fisiknya udah susah. Dulu sempet ngecek belum ada, terus pas ngecek lagi (ini jangka waktunya lumayan lama, ya), ternyata udah ada.
Walaupun belum semua buku Nona Ginger ini ada di Ipusnas, tapi lumayanlah, ya. Apalagi yang ada di Ipusnas itu, yang belum aku punya dan mau banget baca. Review sekedarnya udah aku tulis di Goodreads.
10. Kang Maman
Buku:
Aku Menulis Maka Aku Ada
Bhinneka Tunggal Cinta
Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi
Buku Aku Menulis Maka Aku Ada ini awalnya aku pengen beli fisiknya. Apalagi aku sempet lihat ada di toko buku. Eh, pas cek di Ipusnas, ternyata ada. Wah, langsung pinjam ajalah. Bagi yang bener-bener pengen berlatih menulis dari buku ini, aku sarankan beli buku fisiknya.
Buku lainnya karya Kang Maman aku juga baca di Ipusnas, hanya karena penasaran aja sih. Buku Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi, lumayan recommended. Tenang aja, isinya nggak segalau judulnya.
11. Enid Blyton
Buku:
Gadis Paling Badung di Sekolah
Sekali lagi si Paling Badung
Si Badung jadi Pengawas
Tahun ini baca ulang seri Gadis Paling Badung karya Enid Blyton yang pernah kubaca waktu SD dulu. Buku-buku tersebut dipinjamkan oleh wali kelasku waktu SD. Waktu SMP, aku beli seri lanjutannya, tapi yang nulis bukan Enid Blyton, melainkan Anne Digby, tapi tokoh utama dan karakter-karakternya masih pakai punya Enid Blyton.
Sebenernya buku Enid Blyton ini sering banget dicetak ulang sama penerbitnya ya. Dan masih beredar sampai sekarang di toko buku. Cuma aku kepengen punya edisi jadulnya, persis seperti yang dipinjemin guruku dulu. Jadi, cari-cari deh di toko buku bekas, baik online maupun offline. Setelah dapet tiga, baru deh baca.
Banyak banget insight baru yang aku dapatkan setelah membaca ulang ketiga buku ini. Kalau dulu pas kecil, baca buku ini seru-seru aja. Sekarang, aku menangkap beberapa hal/tema yang menarik untuk dibahas. Review sekadarnya sudah ada di Goodreads, tapi aku pengen bikin review yang lebih baik dan menyeluruh di blog ini. Mudah-mudahan terlaksana ya.
12. Kathryn Littlewood
Buku:
Bliss (Bliss Series #1)
A Dash of Magic (Bliss Series #2)
Aku ngumpulin seri Bliss ini dari tahun 2014. Review buku pertamanya ada di sini. Terus, pas ngelihat selalu ada buku lanjutannya, plus ngelihat covernya cantik-cantik, jadi pengen koleksi.
Sejauh ini aku sudah punya 6 buku, yang kukira bakal jadi akhir seri ini. Ternyata enggak dong, muncul buku ketujuh, dan mungkin masih ada buku selanjutnya.
Mau langsung baca buku kedua, kok ya lupa sama isi cerita buku pertama, meskipun udah baca review yang pernah aku bikin. Akhirnya, kuputuskan untuk baca ulang buku pertamanya dan lanjut baca buku kedua.
Pas mau lanjut baca buku ketiga, kok bosen ya. Akhirnya baca buku lain dan keterusan sampai sekarang, belum baca seri selanjutnya. Padahal, sempet punya target bakal menamatkan semua seri Bliss yang aku punya tahun ini. Sepertinya target itu bakal geser ke tahun depan, hehehe.
Menurutku, ini buku middle grade yg fun to read untuk dibaca.
13. Carissa Potter
Buku:
I Like You, I Love You
It's Ok to Feel Things Deeply
Ini bacaan iseng-iseng aja. Lumayan buat nambah-nambahin daftar baca di kala reading slump melanda. Isinya lumayan okelah.
Komentar
Posting Komentar