Penulis:
Lucy Maud Montgomery
Penerjemah:
Indradya SP & Nur Aini
Penyunting:
Esti B. Habsari & Dyah Agustine
Penerbit:
Qanita
Tahun
Terbit: Edisi Kedua, Cetakan 1, Maret 2017
Halaman:
400
ISBN:
978-602-402-072-9
Anne yang
telah beranjak dewasa, hijrah ke Kota Kingsport untuk kuliah. Tak hanya
disibukkan dengan studinya, Anne juga direpotkan oleh panah-panah cinta, baik
dari orang yang diimpikan maupun dari orang yang sama sekali tak diharapkan.
Tak heran bila dia berujar kesal, “Kenapa sih, lelaki tak bisa menggunakan akal
sehatnya?”
Banyak
pengalaman menarik, lucu, dan menggugah dalam masa kuliah Anne. Mulai dari
pertemuannya dengan Philippa Gordon, gadis cantik kaya tetapi plin-plan;
tinggal bersama tiga sahabatnya di Patty’s Place yang menyenangkan;
lamaran-lamaran yang membuyarkan impian; hingga merencanakan pembunuhan kucing!
Seru, kocak, sekaligus menyentuh, dan lagi-lagi menampilkan kepolosan serta
semangat petualangan khas Anne Shirley!
My Review
Sudah
dijelaskan di postingan ini kalau saya sempat tertukar urutan saat membaca seri
Anne. Jadi, sekarang langsung review saja, yaa.
Anne
akhirnya bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, setelah kematian
suami Mrs. Lynde. Tadinya, Mrs. Lynde akan pindah ke tempat anaknya setelah
suaminya wafat. Hal itu membuat Anne dan Marilla, sahabatnya, sangat sedih.
Akhirnya, Marilla mengajak Mrs. Lynde tinggal di rumahnya agar tidak kesepian.
Karena di
Green Gables ada Mrs. Lynde serta si kembar Davy dan Dora, Marilla kembali
menyuruh Anne untuk kuliah. Setelah mengajar di sekolah Avonlea kurang lebih
dua tahun, Anne pun merantau untuk menuntut ilmu di Universitas Redmond.
Anne of the
Island bercerita tentang Anne yang sudah berusia 19 tahun. Beberapa hal sudah
disebutkan di sinopsis, beberapa yang lain belum, seperti tentang Anne yang
mencoba mengirimkan cerpennya ke majalah tetapi malah menang lomba cerpen
tepung terigu, tentang Anne yang akhirnya mengunjungi rumah orang tuanya, dan
tentang Anne yang kehilangan salah seorang temannya.
Karena di
cerita ini Anne sudah cukup dewasa, dia tidak lagi mengalami hal-hal konyol.
Namun, cerita ini tetap ada unsur lucunya dari kebandelan dan komentar-komentar
polos Davy.
Untuk kisah
cinta-nya, rada mirip dengan film rom-com,
ya. Dan sudah ketebak banget ujung-ujungnya Anne bakal sama siapa. Jadi, nggak
terlalu mengejutkan lagi.
Apa pun
itu, saya tetap menyukai seri Anne walaupun kisah Emily masih bertengger di
tempat paling favorit, hehehe. Seri Anne of Green Gables ini panjang, ada tujuh
buku. Mudah-mudahan edisi baru yang ini (dengan cover ilustrasi Anne)
diterbitkan semua oleh Penerbit Qanita karena saya ingin mengoleksi semua
serinya dengan lengkap.
Terakhir,
berikut beberapa kutipan yang saya sukai dari Anne of the Island:
“Karena hal-hal yang dapat dilihat dapat berakhir, tetapi hal-hal yang tak terlihat tetap abadi.”
“Menurutku sebagian besar masalah dalam kehidupan berasal dari kesalahpahaman.”
“Lakukan saja kewajibanmu terhadap Tuhan, sesama, dan dirimu sendiri. Nikmatilah hidupmu. Itu filosofiku dan itu selalu berhasil.”
Komentar
Posting Komentar